Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Addis Ababa, Ethiopia bersama dengan Ethiopia Adventist College menyelenggarakan kegiatan bertajuk "Indonesian Day" di wilayah Southern Nations Nationalities and People (SNNP) pada akhir Maret yang dimaksudkan untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Ethiopia.

Dalam siaran persnya kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa, Dubes RI untuk Ethiopia Ramli Sa`ud menyatakan bahwa pendekatan budaya merupakan sarana diplomasi yang cukup efektif dalam membina hubungan bilateral kedua negara.

Oleh karena itu, KBRI Addis Ababa juga berencana untuk menyelenggarakan kegiatan serupa di beberapa daerah lainnya di Ethiopia.

Kegiatan itu merupakan salah satu sarana promosi yang diupayakan oleh KBRI Addis Ababa dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat luas di Ethiopia.

Dalam acara tersebut Dubes RI Addis Ababa Ramli Sa`ud menyampaikan kuliah umum di depan civitas akademika Ethiopia Adventist College, para pejabat SNNP, pengusaha lokal, dan khalayak umum.

Adapun topik yang disampaikan adalah penjelasan mengenai Indonesia secara umum yang diikuti dengan hubungan bilateral Indonesia-Ethiopia saat ini dan prosesnya di masa mendatang.

Antusiasme pengunjung dalam acara "Indonesian Day" sangat tinggi dalam acara pertunjukan budaya, terlihat seribu lebih penonton memadati Amphitheatre Ethiopian Adventist College yang menampilkan kesenian tradisional musik indonesia seperti angklung, tari jaipong, tari rantak besapih dan pertunjukan busana dan masakan Indonesia.

Sebelumnya, Dubes RI juga mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat daerah dan tokoh di wilayah SNPP, seperti dengan Presiden SNPP, Walikota Awassa, Pimpinan Awassa university dan Rektor Ethiopia Adventist College.

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan diri sebagai duta besar RI yang baru untuk Ethiopia, serta untuk mendiskusikan beberapa peluang kerjasama yang dapat dikembangkan, seperti di bidang pendidikan, pengembangan proyek-proyek peningkatan kapasitas dengan fokus pengembangan masyarakat, termasuk peluang perdagangan dan investasi seperti pertanian jagung, gandum dan pertambangan emas serta nikel.(*)
(yud/R009)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011