Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 200 petugas gabungan mengikuti simulasi penanganan bencana banjir di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.

Sekretaris Kota Jakarta Timur, Fredy Setiawan mengatakan, petugas yang terlibat dalam simulasi itu terdiri atas jajaran Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), suku dinas terkait, TNI dan Polri.

"Kita ingin memastikan dan melatih kepekaan serta kemampuan petugas kita di lapangan. Baik dalam mengerahkan personel maupun menggunakan peralatannya dalam mengantisipasi siaga potensi bencana banjir di wilayah kita," kata Fredy di Jakarta, Rabu.

Fredy mengatakan, simulasi tersebut menampilkan standar operasional prosedur dalam penanganan banjir, mulai dari sistem peringatan dini, proses evakuasi dan penyelamatan warga, hingga pelayanan di tempat pengungsian.

Fredy menambahkan dengan diadakannya simulasi penanganan banjir di wilayah Cipinang Melayu itu diharapkan nantinya koordinasi petugas di lapangan dapat berjalan baik saat terjadi bencana.

Baca juga: Banjir di Jaktim dan Jaksel surut kurang dari enam jam
Baca juga: Pemkot Jaktim mempercepat bantuan makan untuk korban banjir


Menurut dia, koordinasi lintas sektor yang berjalan baik menjadi kunci utama dalam penanganan masalah banjir yang selalu menghantui saat musim hujan.

"Kita juga ingin melatih agar setiap petugas yang ada bisa meningkatkan koordinasi lintas sektor, tidak hanya dengan unsur intern pemerintah daerah, tapi juga unsur tiga pilar dan unsur masyarakat untuk bersama-sama menangani bencana ini dengan baik dan cepat," ujar Fredy.

Sebelumnya, banjir kembali merendam permukiman padat penduduk di RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur (Jaktim), akibat hujan deras pada Sabtu (13/11) sore.

Setidaknya selama November tahun ini wilayah RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu sudah dua kali terendam banjir akibat hujan deras dan luapan Kali Sunter.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021