Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menugaskan para menterinya untuk mengawal komitmen investasi yang sudah disepakati dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Inggris.

"Semua menko investasi, menteri investasi, menteri BUMN yang terkait dengan ini semua betul- betul, menko ekonomi agar, yang sudah jadi komitmen itu betul-betul menetas dan bisa direalisasikan," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Presiden Jokowi diketahui melakukan kunjungan ke UEA pada 3-4 November 2021 untuk memperkuat kerja sama kedua negara di bidang perdagangan dan investasi.

"Pertemuan saya dengan Syekh Mohamed bin Zayed dan dengan Ruler of Dubai komitmenkan, Syekh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, yang telah kita ketahui komitmen investasinya 44,6 miliar dolar betul-betul dikawal, diikuti, ditindaklanjuti sehingga betul-betul menetas komitmen investasi sebesar 44,6 miliar dolar AS tadi," tambah Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengaku bahwa kadang komitmen investasi tidak dikawal secara berkelanjutan sehingga realisasinya tersendat.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan percepat realisasi APBN dan APBD

"Investasi segera didorong untuk direalisasikan. Komitmen investasi banyak tapi kadang-kadang kalau tidak dikawal, tidak diikuti, kalau tidak dimonitor, komitmen-komitmen itu lama direalisasikannya," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi pun mengingatkan bahwa APBN hanya berkontribusi sekitar 15 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Artinya yang lebih banyak swasta, investasi, BUMN, kontribusinya lebih gede," tambah Presiden.

Tidak ketinggalan komitmen investasi sebesar 9,29 miliar dolar AS yang diperoleh dari hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Inggris pada 1-2 November 2021 harus direalisasikan.

"Kemudian juga komitmen investasi sebesar 9,29 miliar dolar AS juga dalam rangka transisi energi dan ekonomi hijau atas pertemuan kita dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan CEO Inggris agar dikawal dan ditindaklanjuti. Ini juga bukan angka yang kecil, angka yang 44 gede, angka yang 9 juga gede, semua harus dikawal dan ditindaklanjuti. Bolanya ada di kita," tegas Presiden.

Lawatan ke UEA pada 3-4 November 2021 menghasilkan 19 perjanjian kerja sama antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product. Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.

Baca juga: Presiden Jokowi bahas peningkatan komponen lokal Isuzu di GIIAS 2021

Sebelumnya, saat Presiden Jokowi bertemu dengan para investor di Glasgow di sela-sela KTT Pemimpin Dunia COP26, Indonesia juga mendapatkan komitmen investasi sebesar 9,2 miliar dolar AS sehingga jika ditotal dengan jumlah komitmen investasi yang didapat di UEA, jumlahnya mencapai 41,99 miliar dolar AS.

Saat bertemu dengan Presiden Jokowi, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi di Indonesia dengan prioritas untuk mendukung transisi ekonomi Indonesia.

Inggris akan mempersiapkan kredit ekspor yang dapat digunakan untuk mendukung kerja sama transisi ekonomi dengan Indonesia.
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021