Depok (ANTARA News) - Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) menggelar acara pertunjukan seni yang bertajuk `Pray For Japan` untuk melepas duta besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri.

"Jepang merupakan bangsa yang sangat peduli dengan negara yang tertimpa bencana, ketika bencana terjadi di Indonesia Jepanglah yang pertama membantu," kata Dekan FIB-UI, Bambang Wibarata, ketika menyampaikan sambutan dalam acara `Pray For Japan", di Kampus UI Depok, Rabu.

Bambang juga mengatakan bahwa pihaknya telah menggalang dana untuk membantu masyarakat Jepang yang mengalami musibah gemapa bumi dan tsunami.

"Yakinlah dana tersebut akan sampai kepada mereka yang membutuhkan," katanya.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Komposer terkenal asal Jepang, musisi Indonesia Ahmad Dhani, Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Somantri, dan juga Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Saiful Hadi, serta sejumlah mahasiswa UI.

Para mahasiswa UI program studi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jepang (Himaja) membawakan lagu-lagu dalam bahasa Jepang.

Selanjutnya juga menampilkan piano instrumental yang dibawakan oleh Fusionari dengan membawakan lagu ciptaan Kitaro yaitu Caravansary, dan juga Adi Kristiani membawakan lagu "Impressions of The West".

Penampilan musik Kolintang Kawanua membuat para hadirin yang hadir memberikan "aplaus" yang panjang setelah membawakan lagu ciptaan Kitaro yang berjudul Matsuri.

Kitaro juga memainkan sebuah lagu berjudul Caravansary dengan piano. Tepuk tangan bergemuruh ketika jemari Kitaro memainkan piano.

Para penonton meminta Kitaro memainkan sebuah lagu lagi untuk menghilangkan rasa rindu pada musisi kawakan Jepang ini.

Menanggapi penampilan pertunjukkan seni tersebut duta besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri mengucapkan banyak terimakasih yang sudah membuat acara tersebut sangat memukau dirinya dan para hadirin lainnya.

"Terimakasih kepada UI yang telah mampu melakukan kegiatan tersebut, sehingga mampu menciptakan semangat dan kekuatan luar biasa," katanya.(*)
(T.F006/S025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011