Belitung, Babel (ANTARA) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masih mendalami kasus penyelundupan 10.515 minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal asal Singapura.

"Proses penyelidikan masih terus berjalan," kata Kepala KPBBC TMP C Tanjung Pandan, Jerry Kurniawan di Tanjung Pandan, Kamis.

Menurut dia, Bea Cukai Tanjung Pandan masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait penyitaan ribuan minuman beralkohol ilegal atau tanpa dilekati pita cukai dari Singapura tujuan Jakarta di halaman salah satu ekspedisi setempat beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bea Cukai amankan 10.505 botol minuman keras ilegal asal Singapura

"Saksi yang diperiksa memang ada sebagian yang merupakan warga Belitung. Melalui keterangan saksi, kami menghimpun informasi, dan kemudian akan kami kaitkan," ujarnya.

Dia memastikan proses penyelidikan kasus tersebut masih terus berjalan guna menemukan benang merah dan pihak terkait di dalamnya.

"Karena kalau bicara hukum tidak boleh sembarangan, semua harus berjalan dengan alat bukti guna terpenuhinya unsur-unsur pidana," katanya.

Baca juga: Polisi mengungkap industri pembuatan minuman keras ilegal di Tangerang

Sebelumnya, Kantor Bea Cukai Tanjung Pandan menyita sebanyak 10.515 botol MMEA ilegal asal Singapura tujuan Jakarta dengan potensi kerugian negara mencapai sekitar Rp16,8 miliar.

"Minuman ini kami duga kuat berasal dari Singapura tujuan Jakarta dan Belitung hanya sebagai transit saja," ujar Jerry.

Baca juga: Bea Cukai Kendari musnahkan rokok dan minuman keras senilai Rp4 miliar

Pewarta: Kasmono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021