kita itu sedang menanam doa, menanam harapan
Kota Bengkulu (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu melakukan penanaman pohon sebanyak 850 pohon dalam rangka memperingati memperingati Hari Pohon sedunia dan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Bengkulu ke-53 tahun.
 
Kepala BKSDA Bengkulu, Donal Hutasoit mengatakan bahwa berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 24 tahun 2008 ditetapkan setiap 28 November menjadi Hari Menanam Pohon.
 
"Hari Pohon Sedunia (Internasional) bermakna untuk mengingatkan manusia akan pentingnya pohon bagi kehidupan makhluk hidup lainnya, memerangi pemanasan global, mencegah bencana alam, dan melindungi tempat hidup makhluk hidup di dunia," kata Donal di Bengkulu, Kamis.
 
Ia menambahkan dalam kegiatan ini pihaknya mengusung tema 'Optimis Bengkulu Maju' dengan mendukung pembangunan Provinsi Bengkulu untuk kelanjutan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
 
Pembangunan ekonomi harus selalu diimbangi dengan pembangunan ekologi, lingkungan, sosial, dan budaya masyarakat.

Baca juga: Bengkulu tanam satu juta pohon karet merah
 
Penanaman pohon dilakukan di Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang Pulau Baai Kota Bengkulu dengan rincian pohon sebagai berikut yaitu 500 batang pohon Ketapang (Terminalia catappa), 100 batang pohon Cemara Pantai (Casuarina equisetifolia), 100 batang pohon Mangrove (Rhizopora Sp.) dan 150 batang pohon Jengkol (Archidendron pauciflorum).
 
Donal mengatakan pemilihan jenis bibit tersebut sebagai upaya pemulihan ekosistem terutama di wilayah pesisir pantai.
 
Serta dapat memberikan manfaat melalui tanaman MPTS yang dapat dimanfaatkan hasil buahnya oleh masyarakat sekitar kawasan hutan.
 
"Perlu kita ingat bahwa urusan pelestarian alam bukanlah masalah kecil, karena menyangkut masa depan anak cucu dan cicit kita. Memang sebenarnya saat kita menanam pohon, kita itu sedang menanam doa, menanam harapan, menanam kerja kita semuanya untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang," ujarnya.
 
Dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya hutan dan lahan melalui kegiatan penanaman pohon.

Baca juga: Demi lingkungan, setiap pengantin tanam satu pohon
 
Ia menjelaskan, kegiatan itu juga untuk membangkitkan semangat, motivasi dan membudayakan seluruh masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon dalam rangka membangun ekosistem hutan melalui pemulihan ekosistem di seluruh Indonesia.
 
Menanam pohon dapat merehabilitasi hutan dan lahan yang terdegradasi/kritis, sebagai wadah konservasi keanekaragaman hayati baik flora dan fauna termasuk ketahanan pangan, menyerap karbon dioksida (CO2) dalam rangka mitigasi perubahan iklim global, serta dalam jangka panjang berkontribusi terhadap penyediaan sandang pangan, energi dan ketersediaan air tanah bagi kesejahteraan masyarakat.
 
Lanjut Donal, pohon memiliki nilai penting sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata agar kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis.
 
Untuk itu pohon harus diurus dan dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, baik generasi sekarang maupun yang akan datang.

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021