Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (18/11/2021), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan enam hari berturut-turut dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,18 persen atau 29,40 poin, menjadi menetap di 16.221,73 poin.

Indeks DAX 40 bertambah 0,02 persen atau 3,27 poin menjadi 16.251,13 poin pada Rabu (17/11/2021), setelah menguat 0,61 persen atau 99,22 poin menjadi 16.247,86 poin pada Selasa (16/11/2021), dan meningkat 0,34 persen atau 54,57 poin menjadi 16.148,64 poin pada Senin (15/11/2021).

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 18 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 22 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Continental AG, perusahaan industri ban, suku cadang otomotif, dan produk-produk industri Jerman mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya kehilangan 3,05 persen.

Disusul oleh saham perusahaan manufaktur mesin pesawat terbang Jerman MTU Aero Engines AG yang merosot 2,10 persen, serta perusahaan produsen bahan bangunan multinasional Jerman HeidelbergCement menyusut 1,72 persen.

Di sisi lain, Siemens Healthineers AG, perusahaan induk dari beberapa perusahaan teknologi medis Jerman melonjak 3,79 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan, setelah sehari sebelumnya melambung 5,60 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan produsen berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Jerman Covestro AG yang terdongkrak 2,78 persen, serta perusahaan industri otomotif multinasional Jerman Daimler AG menguat 1,66 persen.

Baca juga: Saham Jerman lanjutkan reli, indeks DAX 40 bertambah 0,02 persen
Baca juga: Saham Jerman kembali berakhir positif, indeks DAX 40 naik 0,61 persen


Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021