Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia naik tipis pada awal perdagangan Jumat, ditopang ektor keuangan dan perawatan kesehatan, sementara saham-saham terkait sumber daya melemah karena komoditas merosot di tengah meluasnya kekhawatiran kenaikan suku bunga dan risiko inflasi.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 7.379,2 poin pada pukul 11.46 GMT. Namun, indeks acuan berada di jalur untuk mencatat kerugian mingguan 0,8 persen, terbesar sejak 29 Oktober.

Investor menunggu keputusan akhir Presiden AS Joe Biden tentang calonnya untuk mengepalai Federal Reserve, yang dapat menentukan batas waktu kebijakan pengetatan.

Saham-saham perbankan menghentikan penurunan beruntun tiga hari menjadi naik hingga 0,7 persen, dengan bank-bank "Empat Besar" semuanya diperdagangkan di zona hijau.

Saham Commonwealth Bank of Australia terangkat 1,1 persen setelah jatuh sekitar 9,5 persen dalam dua sesi terakhir.


Baca juga: Saham Australia berakhir lebih tinggi ditopang sektor properti


Saham perawatan kesehatan menguat 0,7 persen dalam kenaikan hari ketiga berturut-turut, dengan saham utama biotek CSL Ltd menambahkan 0,6 persen.

Namun, saham-saham terkait emas adalah penghambat terbesar pada indeks acuan, kehilangan 1,8 persen karena harga emas dirugikan oleh taruhan untuk kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan oleh Federal Reserve AS. Prospek kenaikan suku bunga dini akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Penambang-penambang kelas berat turun 0,7 persen di tengah harga bijih besi yang lebih lemah, dengan Australian Strategic Materials anjlok 4,3 persen menjadi pecundang teratas di sub-indeks.

Saham sektor teknologi melemah 0,8 persen, menghentikan kenaikan lima hari berturut-turut, bahkan ketika dua dari tiga indeks utama di Wall Street ditutup pada rekor tertinggi.


Baca juga: Saham Australia dibuka melemah terseret sektor teknologi dan energi


WiseTech Global Ltd dan Afterpay Ltd memimpin kerugian di sub-indeks, masing-masing jatuh 2,8 persen dan 1,4 persen.

Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru berkurang 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 12.800,3 poin.

Sebuah jajak pendapat Reuters menemukan bahwa bank sentral negara itu akan menaikkan suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut pada Rabu (24/11/2021) dan melanjutkan pengetatan tahun depan.


Baca juga: Saham Australia ditutup lebih rendah, indeks ASX 200 jatuh 0,67 persen

Baca juga: Saham Australia dibuka turun, terseret saham pertambangan-perbankan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021