Jakarta (ANTARA) - Koordinator Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Novi Kurnia mengajak masyarakat untuk dapat berempati dengan saling melindungi data pribadi untuk memaksimalkan perlindungan terhadap keamanan bermedia digital di Indonesia.

"Kita tidak cukup sekadar mengetahui dan memahami konsep proteksi data pribadi, tapi kita juga harus punya empati. Contohnya, berpikiran kalau saya berbagi datanya orang lain, bisa merugikan orang lain," kata Novi Kurnia

Ia mengemukakan itu saat menjadi narasumber dalam webinar Sekolah Hukum Pusat Studi dan Konsultasi Hukum IX UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bertajuk "Potensi Tindak Pidana Siber terhadap Data Pribadi dan Pentingnya Cyber Security di Era Digital" yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube PSKH UIN SUKA, dipantau dari Jakarta, Jumat.

Langkah tersebut, lanjut Novi, merupakan salah satu kompetensi keamanan bermedia digital, yaitu kompetensi afektif yang sepatutnya diimplementasikan oleh masyarakat Indonesia.

Selain itu, ada pula kompetensi kognitif, yakni kemampuan untuk mengetahui dan memahami konsep serta mekanisme perlindungan data pribadi.

Baca juga: Komisi I DPR: RUU PDP diproses upayakan ada pengawas independen

Baca juga: ELSAM usul Otoritas Perlindungan Data Pribadi berdiri independen


Yang terakhir adalah kompetensi konatif yang berhubungan dengan keinginan serta kemauan, yaitu bersedia membiasakan diri untuk memastikan keamanan digital, khususnya data pribadi telah terjaga dan senantiasa memperbarui pengamanannya.

Ketiga kompetensi itu, tambah Novi, perlu diterapkan secara menyeluruh oleh setiap elemen masyarakat Indonesia sebagai wujud harmonisasi di antara tiga bagian penting dalam pengamanan bermedia digital, khususnya perlindungan terhadap data pribadi.

Tiga bagian tersebut adalah literasi atau edukasi, pendampingan, dan penegakan hukum. Apabila hal-hal itu dapat diwujudkan secara tepat, tentunya keamanan bermedia digital yang optimal dapat tercapai.

Novi Kurnia juga menekankan pengguna media digital di Indonesia bukan hanya orang dewasa, melainkan pula dari kalangan anak-anak. Dengan demikian, empati untuk ikut berperan mengawasi, menjadi panutan dalam bermedia digital, dan melindungi keamanan data pribadi mereka semakin penting untuk dilakukan.

"Kita yang dewasa harus ikut menjadi sahabat dan panutan untuk anak-anak yang ikut menggunakan ataupun menjadi konten media digital," imbaunya.

Baca juga: Japelidi: Antisipasi penipuan digital dengan pahami modusnya

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021