Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan ratusan rumah di tiga gampong atau desa terendam banjir akibat hujan deras yang melanda daerah itu.

Kepala BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Jumat, mengatakan ada 300 rumah yang terdata terendam banjir di tiga desa yang tersebar di Kecamatan Indra Makmur.

"Namun, hingga saat ini belum ada laporan gelombang pengungsian. Warga dilaporkan masih bertahan di rumah masing-masing. Ketinggian air berkisar 20 hingga 50 sentimeter," kata Ashadi.

Baca juga: BNPB laporkan banjir Kabupaten Aceh Timur berangsur surut

Baca juga: 509 rumah terendam banjir di pedalaman Aceh Timur


Ashadi mengatakan berdasarkan data sementara, banjir terjadi di Desa Julok Rayeuk Selatan dengan warga terdampak mencapai 260 jiwa atau 52 kepala keluarga.

Selanjutnya, Desa Alue Le Mirah dengan warga terdampak 265 jiwa atau 65 kepala keluarga, dan Desa Jambo Lubok dengan warga terdampak 915 jiwa atau 183 kepala keluarga.

Ashadi mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan banjir di Kecamatan Indra Makmur dan beberapa titik lain yang berpotensi terjadi banjir.

"Kami siaga di posko bencana. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait penyaluran bantuan jika sewaktu-waktu terjadi gelombang pengungsi,” kata Ashadi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur Mahyuddin mengimbau masyarakat mewaspadai potensi banjir setelah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) menyatakan Kabupaten Aceh Timur memasuki musim hujan.

Baca juga: Ribuan warga Aceh Timur terdampak banjir

"Mengingat sekarang ini Aceh Timur sudah memasuki musim hujan, perlu langkah antisipasi secara dini serta waspada dan tanggap bencana yang bisa terjadi kapan saja,” kata Mahyuddin.

Untuk menghadapi ancaman bencana, kata Mahyuddin, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah memetakan wilayah rawan bencana di 24 Kecamatan

"Kami terus menyinergikan kesiapan dalam penanganan bencana alam, termasuk mengerahkan semua pemangku kebijakan untuk mengantisipasinya," kata Mahyuddin.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021