Di ajang tersebut, KKP sekaligus ingin menunjukkan penerapan ekonomi biru di mata dunia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memamerkan sejumlah aneka potensi dan produk hasil laut Indonesia yang merupakan bagian dari penerapan konsep ekonomi biru, dalam perhelatan Dubai Expo 2020 yang berlangsung 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu mengungkapkan, melalui ajang Dubai Expo, KKP berupaya untuk memperkuat branding Indonesia Seafood.

Ia mengemukakan bahwa komoditas yang dipamerkan meliputi produk unggulan seperti udang, lobster, rajungan dan tuna. Dikatakannya, saat ini seafood Indonesia memang sudah menjadi primadona di berbagai negara.

"Tentu ini jadi kesempatan yang luar biasa untuk menarik minat buyer hingga investor," jelas Artati.

Artati menambahkan, di ajang tersebut, KKP sekaligus ingin menunjukkan penerapan ekonomi biru di mata dunia, yang dimulai dari kebijakan penangkapan terukur yang terlihat salah satunya dari aneka produk yang telah memiliki label sustainable atau berkelanjutan.

Kemudian, lanjutnya, implementasi akuakultur yang baik serta tanggung jawab sosial dengan standar internasional yang membuat Indonesia dapat memproduksi udang dengan kualitas terbaik.

Tak hanya itu, Indonesia juga berkomitmen untuk memerangi IUU Fishing yang berkaitan dengan pengaturan pengelolaan sumber daya ikan, di antaranya tuna Indonesia yang telah diproses dengan mengikuti regulasi nasional dan internasional hingga diterima di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Italia.

"Sampai saat ini, terdapat 200 pabrik pengolahan ikan tuna Indonesia yang tersertifikasi dengan Good Manufacturing Practices dan standar HACCP. Beberapa diantaranya juga tersertifikasi dengan MSC, ISO 22000 dan sertifikat Kosher," jelas Artati.

Sebelumnya, KKP juga telah memperkenalkan sejumlah website atau situs untuk mempromosikan produk-produk perikanan Indonesia, yakni Indonesia Seafood (indonesiaseafood.id) dan Indonesian Shrimp (indonesianshrimp.org/beta).

"Indonesia dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok produk perikanan dunia mengingat meningkatnya peminat pangan laut (seafood) seiring dengan pergeseran gaya hidup yang lebih sehat," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Apalagi, ujar Trenggono, KKP telah memiliki berbagai program terobosan untuk mendorong produktivitas dan kualitas produk perikanan dalam negeri, seperti peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam perikanan melalui kebijakan penangkapan terukur, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta membangun kampung-kampung budidaya komoditas perikanan tawar, payau dan laut, berbasis kearifan lokal.

Melalui program terobosan tersebut, KKP mendorong tumbuhnya industri perikanan dari hulu hingga hilir, sekaligus membuka peluang investasi bagi pelaku usaha perikanan dari dalam dan luar negeri di Indonesia.

Baca juga: KKP gaungkan keberlanjutan-ekonomi biru di konferensi internasional
Baca juga: Wujudkan ekonomi biru, KKP dorong pengembangan kampung nelayan maju
Baca juga: HUT Ke-22, KKP siapkan peta jalan ekonomi biru untuk Indonesia

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021