Jambi (ANTARA News) - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) cabang Jambi mengusulkan kepada Pemerintah Kota Sungaipenuh, Jambi, agar Desa Renah Kayu Embun (RKE) dijadikan arena Bumi Perkemahan.

Desa RKE bisa dijadikan aset wisata berharga mengingat minimnya kawasan pariwisata di Kota Sungaipenuh, misalnya dijadikan arena bumi perkembahan, kata Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jambi, Ir Guntur, di Jambi, Senin.

Desa RKE sangat potensial dikembangkan jadi arena bumi perkembahan seperti di Cibubur Jakarta atau Sungai Gelam di Kota Jambi.

Kawasan itu bahkan jauh lebih eksotis dibanding bumi perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Kawasan RKE sejak dulu sudah dikenal sebagai salah satu lintasan favorit bagi pecinta olahraga lintas alam dan kemah.

Jalur jalan sederhana menuju desa yang berada di deretan pebukitan di belakang Bukit Kumun tersebut sepanjang jalur perjalanan dari Kota Sungaipenuh hingga Semerap atau di Air Terjun Pancuran Aro di Desa Pulau Tengah, memiliki eksotisme yang luar biasa.

Pemandangan alamnya yang cantik merupakan perpaduan antara savana (padang rumput) resam, sawah terasiring, perladangan kayu manis (casiavera) dan kopi.

Di situ juga ada kawasan yang disebut masyarakat sebagai "pintu angin", merupakan kawasan peristrihatan yang luar biasa setelah lelah mendaki bukit sesemak, angin yang bertiup atau berhembus sangat luar biasa sejuknya bahkan bisa membuat petualang tertidur.

Selain itu, masih begitu terjaganya populasi habitat satwa langka dan khas di kawasan yang berdampingan langsung dengan rimba Taman Nasional Kerinci Seblat menjadi daya tarik tersendiri pula bagi wisatawan, petualang dan pecinta alam, kelompok pelajar dan Pramuka, para fotografer dan lainnya.

Keberadaan habitat satwa dari kelompok primata seperti Siamang, Simpae dan Beruk serta habitat mamalia seperti rusa, kijang, kancil, kelinci, beruang madu, macan dahan dan srigala (anjing hutan) masih terjaga. Juga habitat burung seperti tiung, ayam hutan, burung bayan, murai dan lain sebagainya.

"Selain olahraga lintas alam dan perkemahan kawasan itu secara berkala juga telah menjadi arena berburu celeng dan rusa oleh masyarakat setempat yang tergabung dalam Persatuan Olahraga Buru Babi (Porbi) yang bertujuan untuk membantu petani mengendalikan populasi dan perkembangbiakan satwa-satwa yang sering menjadi hama bagi tanaman petani tersebut," ujarnya.

Selain itu, sungai-sungai berair deras yang jernih dengan populasi ikan Sagihih di batu-batu Sueseki (bebatuan alam) dalam berbagai ukuran di sungai Amangkulit dan Sungai Lebo menjadi pesona tersendiri jika arus sungai tersebut dikembangkan menjadi arena olahraga arung jeram.

"Di tengah perladangan kayu manis dan kopi milik masyarakat di sisi-sisi pebukitan itulah wisata alam berupa perkemahan bisa dikembangkan, sangat cocok dan eksotis bagi pecinta petualangan di alam bebas," kata Guntur.

Apalagi jika di situ dibangun sarana olahraga "outbound", dipastikan akan lebih menarik minat wisatawan, karena itu HPI sangat mendukung jika Pemkot Sungaipenuh mengembangkan kawasan tersebut menjadi bumi perkemahan, seperti Cibubur.
(T. KR-BS/E003) 11-04-2011 15:06:50

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011