Surabaya (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya ingin memberi kontribusi untuk menuju sekaligus memiliki prototipe "NU Kota" yang akan dijadikan aspirasi pada Muktamar Ke-34 pada 2021.

"Kami ingin berkontribusi supaya memiliki prototipe NU kota. Dan dari Surabaya, Insha Allah akan kami perjuangkan menjadi aspirasi muktamar mendatang," ujar Ketua PCNU Surabaya, KH Muhibbin Zuhri, dihubungi di Surabaya, Senin pagi.

Ia mengaku telah membuat road map atau pemetaan yang sejak enam tahun lalu sudah bersepakat ingin menjadikan NU kompatibel dengan kehidupan kota.

Baca juga: Modin Muslimat NU Surabaya bantu tangani jenazah pasien COVID-19

Dalam pemetaan itu, kata dia, terdapat beberapa hal yang menjadi penekanan, pertama yakni PCNU Surabaya ingin menuju prototipe kota dengan cara memperkuat basis.

Menurut dia, ada basis yang tidak boleh ditinggalkan dan harus terus dirawat meskipun nantinya berinovasi untuk mencurahkan pemikiran dalam kreativitas ikhtiar menjadi NU Kota. Basis NU Surabaya, kata Muhibbin, yakni "3M" atau masjid/mushala, masdrasah, dan majelis.

Ia menjelaskan, masjid yang sejak awal didirikan dengan tradisi NU diharapkan tidak berubah menjadi amaliyah lain sehingga anak muda NU harus rajin menjaga masjidnya agar tidak menjadi sarang untuk pengembangan ideologi-ideologi radikal.

Baca juga: Konflik horizontal di Surabaya ditekan dengan toleransi antaragama

Kemudian, lanjut dia, madrasah yakni diharapkan selalu bersinergi dengan pemerintah agar ada kebijakan peningkatan kualitas.

Demikian pula dengan majelis sebagai salah satu konsolidasi kultural untuk menyampaikan cara beragama yang benar. "Kepada seluruh pimpinan NU dan badan otonom agar merawat ketiga basis kultural ini," ucapnya.

"Kalau semua itu sudah dirawat baik berarti NU melangkah dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Hadir bukan berarti secara fisik, tapi menjawab kebutuhan semuanya," tambah Muhibbin.

Baca juga: NU luncurkan "NU Hub Digital Valley Surabaya" tingkatkan peran santri

Penekanan berikutnya adalah dakwah berbasis komunitas karena selama ini masih sebatas wilayah pemerintahan, padahal basis kota telah berkembang pesat.

"Masyarakat tidak hanya berkumpul berdasarkan kewilayahan tradisional. Tren adanya apartemen dan pemukiman kawasan baru tentu menjadi tantangan untuk berdakwah," tuturnya.

Sementara itu, PCNU Surabaya telah sukses menggelar Musyawarah Kerja Cabang I bertema "Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas" di Surabaya, Minggu (21/11).

Baca juga: NU siapkan lumbung ketahanan pangan di 31 kecamatan Surabaya

Muskercab dibuka Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, secara virtual dan dihadiri Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Kepala Polrestabes Surabaya, Komisaris Besar Polisi A Yusep Gunawan, pimpinan DPRD Surabaya, mustasyirin, serta badan otonom.

Muskercab digelar untuk menyusun dan mencanangkan khidmat-khidmat NU di "Kota Pahlawan" demi meningkatkan kemanfaatan dan melaksanakan amanat semuanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021