Kalau ingin merasakan sensasinya, mendingan langsung sewa baju tradisional Hanbok. Lalu foto dulu, nih, di terowongan atau di photo booth
Jakarta (ANTARA) - Tempat rekreasi Jakarta Aquarium and Safari (JAQS) menggelar Festival Musim Gugur Korea selama 20 hari sejak 11 November dan akan berakhir pada Selasa pekan depan (30/11).

Head of Social, Branding, & Communication JAQS, Fira Basuki, mengatakan gelaran ini diadakan sebagai respon atas tingginya antusiasme masyarakat terhadap tren populer dan budaya Korea Selatan, serta terinspirasi dari nuansa musim gugur yang terkenal di pulau Nami, Korea.

“Saat pandemi ini agak sulit bagi semua orang untuk bepergian, terutama ke luar negeri. Apalagi bagi pecinta Korea dan orang-orang secara umum yang ingin mengunjungi Korea ala-ala atau bersenang-senang ala Korea bisa datang ke sini,” ujar Fira kepada ANTARA pada Senin.

Tempat wisata akuarium laut dan air tawar ini menawarkan tema dan dekorasi yang berbeda setiap bulannya. Tema musim gugur ala Korea khusus dihadirkan pada November dan merupakan pertama kalinya JAQS menawarkan tema ini semenjak beroperasi pada 2017. Pada bulan lalu, JAQS telah mengangkat tema Halloween dan rencananya akan membawa tema Hari Natal untuk bulan Desember.

Baca juga: Jajanan kaki lima Korea untuk wisata kuliner di rumah
 
Terowongan musim gugur ala Korea di Jakarta Aquarium and Safari (JAQS). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)


Setidaknya terdapat enam aktivitas yang dapat dinikmati pengunjung selama festival musim gugur kali ini, mulai dari menyewa pakaian tradisional Hanbok, berfoto di terowongan musim gugur (Autumn Tunnel) atau di photo booth, mengikuti gimbap making class, menikmati jajanan Korea dan membuat permen dalgona ala “Squid Game”, bermain di wahana human claw, serta menonton pertunjukan tari tradisional Buchaechum pada akhir pekan.

Fira mengatakan setiap pengunjung dibebaskan untuk memilih area mana yang ingin dikunjungi terlebih dahulu. Meski demikian, jika ingin merasakan pengalaman maksimal, Fira menyarankan pengunjung dapat datang lebih awal pada saat JAQS baru dibuka, menyewa pakaian Hanbok terlebih dahulu, kemudian dapat berkeliling di sekitar JAQS dengan tetap mengenakan Hanbok.

“Kalau ingin merasakan sensasinya, mendingan langsung sewa baju tradisional Hanbok. Lalu foto dulu, nih, di terowongan atau di photo booth, setelah itu terserah mau main dalgona candy, makan makanan tradisional Korea, atau berfoto-foto dengan satwa misalnya,” katanya.

Baca juga: Pochajjang gandeng Chef Jun hadirkan cita rasa autentik kuliner Korea
 
Deretan pakaian tradisional Hanbok yang disediakan selama Festival Musim Gugur Korea di Jakarta Aquarium and Safari (JAQS). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)


Menurut Fira, sudut paling favorit bagi pengunjung adalah terowongan musim gugur. Terowongan ini dihiasi daun berwarna merah, kuning, dan coklat, lengkap dengan dedaunan yang berserakan layaknya musim gugur dan lampu taman dengan sentuhan pencahayaan yang hangat.

Terowongan ini menyediakan kursi taman beserta sepeda ontel yang dapat digunakan pengunjung untuk memperoleh foto dengan sudut terbaik. Selain berfoto di lorong, pengunjung juga dapat berfoto di area booth khusus berlatar pemandangan musim gugur.

“Foto-foto juga tak perlu terburu-buru, selfie cari yang terbaik, tag instagram JAQS, dan bagikan kebahagiaan dengan teman-teman bahwa ini, lho, ternyata libur itu tidak harus ke luar kota, di tengah kota Jakarta di dalam mall juga ada hiburan seperti ini,” tutur Fira.

Baca juga: Wisata, baju tradisional dan kuliner Indonesia dipromosikan di Korut
 
Pengunjung tengah berfoto di photo booth Festival Musim Gugur Korea di Jakarta Aquarium and Safari (JAQS). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)


Ia mengatakan setiap pengunjung yang telah membeli tiket masuk JAQS dapat menikmati suasana musim gugur ala Korea itu, kecuali terdapat biaya yang dikenakan untuk penyewaan Hanbok, wahana human claw, gimbap making class, serta untuk menikmati jajanan Korea lainnya.

Hanya dengan Rp60.000 per 30 menit, pengunjung bebas memilih deretan pakaian Hanbok yang tersedia. Sementara untuk kelas membuat gimbap, pengunjung dikenakan Rp50.000 per pax untuk satu sesi selama kurang lebih satu jam.

Gimbap sendiri merupakan makanan tradisional Korea yang terdiri atas nasi gulung rumput laut berisi daging, ikan, dan sebagainya. Bentuk gimbap mirip dengan hidangan sushi dari Jepang.
 
Makanan khas Korea Selatan, Gimbap. (ANTARA/HO-Tim Marketing JAQS)

Selain dapat menikmati gimbap buatan sendiri, pengunjung bisa membeli panganan ala Korea lainnya, seperti tteokbokki original, tteokbokki cheese, bulgogi tteokbokki, tteok stick, rabboki cheese, rabboki original, mix twigim, gim mari, mandu, odeng, dan hotbar odeng.

Serial Netflix "Squid Game" menjadi inspirasi wahana kuliner ini. Terdapat berbagai kuliner Korea, termasuk permen Dalgona yang ada dalam salah satu permainan Squid Game.

Baca juga: Mampir ke Drumstairs, restoran barbeque ala Korea halal milik Rossa

Tak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan untuk menikmati permen dalgona seperti dalam serial Netflix “Squid Game”. Tak ketinggalan, panganan seperti gangjeong (kacang dan biji bunga matahari), K-macaron (terbuat dari almond dan rendah gula), cotton candy Korea, es krim, dan yoghurt juga tersedia di JAQS.
 
Arena kelas membuat gimbab saat Festival Musim Gugur Korea di Jakarta Aquarium and Safari (JAQS). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)


Yang tak kalah seru, JAQS juga menghadirkan wahana human claw. Untuk menjajal wahana ini, tubuh pengunjung akan diikat dengan pengaman dan digantung, kemudian diturunkan ke dalam sebuah kolam besar untuk “mencapit” atau meraup beragam snack, bola, dan hadiah yang tersedia sebanyak mungkin.

Pengunjung yang memiliki tiket premium tak akan dikenakan biaya, sementara pengunjung dengan tiket reguler dikenakan biaya tambahan Rp50.000 per sesi. Siapa pun dapat merasakan pengalaman seru human claw, selama memenuhi syarat berat tubuh maksimum 55 Kg demi keamanan.
Pengunjung tengah bermain di wahana "human claw" di Jakarta Aquarium and Safari (JAQS). (ANTARA/HO-Tim Marketing JAQS)


Spesial untuk memeriahkan momen musim gugur ini, JAQS turut menghadirkan pertunjukan tari tradisional Buchaechum setiap Sabtu serta Minggu pukul 14.00 dan 16.00.

Fira mengatakan festival musim gugur ala Korea disambut antusiasme yang tinggi dari pengunjung, termasuk bagi para penggemar dan komunitas Korea.

Baca juga: Belajar masak makanan Korea otentik bersama Chef Jun

Menurutnya, terdapat peningkatan kunjungan selama gelaran ini diadakan, terutama pada akhir pekan, meski tidak bisa dikatakan peningkatan 100 persen karena masih mengikuti anjuran pembatasan kapasitas pengunjung selama PPKM dari pemerintah sebesar 75 persen.

“Pengunjung sangat antusias. Kami juga mendapat kunjungan para selebritas, seperti pasangan Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto, mereka pakai Hanbok bersama anak-anaknya. Lalu kemarin istrinya Iko Uwais, Audy Item, bersama anak mereka, Atreya dan Aneska,” ujar Fira.
 
Arena pertunjukan di Jakarta Aquarium and Safari (JAQS). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

JAQS terletak di dalam kompleks mall Neo Soho di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Tempat rekreasi dalam ruangan ini terbuka bagi setiap pengunjung yang dapat masuk ke dalam mall tersebut dengan syarat telah divaksinasi.

“Kami juga double protection dengan menyediakan barcode aplikasi PeduliLindungi. Seluruh staf sudah melakukan vaksinasi. Setiap titik ada hand sanitizer, antiseptik, serta wastafel untuk mencuci tangan. Lalu untuk menjaga jarak, ada marka di lantai. Untuk pertunjukan, kami juga batasi kapasitasnya,” kata Fira.

Baca juga: Begini cara bikin mie seperti di drama Korea

Sebelum datang ke JAQS, ia juga mengingatkan agar pengunjung senantiasa memastikan diri dalam keadaan sehat, mengenakan masker yang nyaman dan aman, serta bila perlu membawa masker tambahan untuk berganti.

Untuk memasuki tempat rekreasi JAQS, tersedia dua jenis paket yang ditawarkan, yakni regular dan premium. Tiket regular untuk orang dewasa dipatok seharga Rp135.000 (weekday) dan Rp175.000 (weekend). Sementara tiket premium seharga Rp200.000 (weekday) dan Rp225.000 (weekend).

Anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak dikenakan biaya masuk, sementara anak-anak berumur 2 tahun ke atas dengan tinggi badan di bawah 120 cm dikenakan harga anak.

Baca juga: Mie instan halal asal Korea Selatan kini hadir di Indonesia

Baca juga: Tenda kaki lima khas Negeri Ginseng di selatan Jakarta

Baca juga: Kisah di balik lezatnya semangkuk bibimbap

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021