Pasar gelisah. Kami tahu kami memiliki Powell, tetapi itu tidak membantu masalah inflasi
New York (ANTARA) - Wall Street bervariasi dengan indeks S&P 500 berakhir lebih rendah dan Nasdaq jatuh mendalam ke wilayah negatif pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah keduanya sempat mencapai rekor tertinggi menyusul pengumuman masa jabatan kedua untuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,05 persen atau 17,27 poin, menjadi menetap di 35.619,25 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 0,32 persen atau 15,02 poin, menjadi ditutup pada 4.682,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 1,26 persen atau 202,68 poin, menjadi berakhir di 15.854,76 poin.

Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS membuat saham sektor teknologi secara luas lebih rendah, dengan saham-saham yang terus bertahan termasuk Microsoft dan Apple, yang oleh banyak investor dianggap relatif aman, menyerahkan keuntungan di akhir sesi.

Apple masih berakhir naik 0,3 persen, level penutupan tertinggi yang pernah ada, setelah melonjak lebih dari 3,0 persen pada pagi hari. JPMorgan mengisyaratkan kemungkinan peningkatan pasokan iPhone 13 dalam beberapa bulan mendatang. Microsoft berakhir turun hampir satu persen setelah di awal perdagangan menguat hampir 2,0 persen.

"Pasar gelisah. Kami tahu kami memiliki Powell, tetapi itu tidak membantu masalah inflasi," kata Dennis Dick, seorang pedagang di Bright Trading LLC. "Tidak langsung terlihat jelas, saham pertumbuhan teknologi terpukul sepanjang hari, dan kemudian semua teknologi terpukul pada akhirnya."

Pencalonan Powell disambut oleh banyak investor yang berharap tidak ada perubahan besar di Fed ketika memandu ekonomi melalui pemulihan dari pandemi. Bank sentral akan mengumumkan kembalinya kebijakan pra-pandemi pada akhir 2022.

Gubernur Fed Lael Brainard, yang merupakan kandidat teratas lainnya untuk jabatan itu, akan menjadi wakil ketua, kata Gedung Putih.

"Pasar menyukai prediktabilitas... Sementara Brainard mungkin merupakan pilihan yang baik, pasar tidak akan tahu apa yang diharapkan darinya meskipun konsensus umum adalah bahwa itu berarti suku bunga yang lebih rendah untuk waktu yang lebih lama," kata Randy Frederick, direktur pelaksana perdagangan dan derivatif di Charles Schwab di Austin, Texas.

Indeks bank S&P 500 menguat 2,0 persen, mengikuti lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah karena investor memperkirakan pengetatan kebijakan pada paruh pertama tahun 2022. Wells Fargo & Co naik lebih dari 3,0 persen dan termasuk di antara bank-bank Wall Street utama terkuat.

Kontrak berjangka terkait dengan tingkat kebijakan Fed menunjukkan bahwa pasar uang sekarang memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang dibandingkan perkiraan sebelumnya Juli.

Dalam perdagangan yang diperpanjang, Zoom Video Communications melonjak 6,0 persen setelah perusahaan konferensi video itu membukukan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi.

Investor sedang menunggu banyak data ekonomi minggu ini, termasuk data aktivitas bisnis IHS, pengeluaran konsumsi pribadi, dan risalah pertemuan terbaru The Fed.

Pada sesi Senin (22/11), Amazon merosot 2,8 persen dan Alphabet jatuh 1,8 persen, keduanya sangat membebani Nasdaq.

Tesla Inc terangkat 1,7 persen setelah CEO Elon Musk men-tweet bahwa Model S Plaid "mungkin" akan datang ke China sekitar Maret. Saham tersebut hampir pulih dari aksi jual tajam awal bulan ini yang dimulai setelah Musk melakukan polling kepada pengguna Twitter tentang apakah ia harus menjual sebagian sahamnya di pembuat mobil listrik tersebut.

Activision Blizzard melemah 0,3 persen setelah laporan media bahwa kepala eksekutif penerbit video game itu, Bobby Kotick, akan mempertimbangkan untuk keluar jika dia tidak dapat dengan cepat mengatasi kekhawatiran tentang budaya perusahaan.

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021