Nominasi Ketua Powell untuk masa jabatan kedua akan membuat pasar nyaman dengan kenaikan suku bunga Fed mulai Juli tahun depan
Hong Kong (ANTARA) - Dolar terus menguat mendekati level tertinggi empat setengah tahun terhadap yen di perdagangan Asia pada Selasa pagi, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dicalonkan kembali untuk masa jabatan kedua, memperkuat spekulasi tentang suku bunga AS yang lebih tinggi.

Pada 114,8 yen, greenback mendekati puncak minggu lalu di 114,97, tertinggi sejak Maret 2017, setelah melonjak 0,77 persen pada Senin (22/11).

Mata uang Jepang sensitif terhadap pergerakan dalam surat utang pemerintah AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS dua tahun naik 8,5 basis poin pada Senin (22/11) ke level tertinggi sejak awal Maret 2020. Mereka terakhir memberikan imbal hasil 0,5924 persen.

Presiden AS Joe Biden memilih Powell daripada kandidat utama lainnya Lael Brainard, yang pasar anggap lebih dovish, meskipun Brainard akan menjadi wakil ketua Fed.

Berita tersebut memperkuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga tahun depan ketika bank sentral selesai mengurangi program pembelian obligasi daruratnya.

Pasar mata uang sebagian besar didorong oleh persepsi pasar tentang langkah yang berbeda di mana bank-bank sentral global mengurangi stimulus era pandemi dan menaikkan suku bunga.

"Nominasi Ketua Powell untuk masa jabatan kedua akan membuat pasar nyaman dengan kenaikan suku bunga Fed mulai Juli tahun depan," kata analis di Westpac dalam sebuah catatan. "Setidaknya tiga pejabat Fed sekarang secara terbuka membahas percepatan tapering juga."

"Sementara itu, langkah-langkah penekanan virus sedang diterapkan lagi di Eropa, sangat kontras," tambah mereka.

Euro merosot di 1,124 dolar AS, sekitar level terendah 16 bulan, setelah kehilangan 2,8 persen sejauh bulan ini.

Mata uang bersama telah dirugikan oleh nada dovish yang keluar dari Bank Sentral Eropa dan baru-baru ini kebangkitan kasus COVID-19 di Eropa, yang memaksa Austria kembali ke penguncian penuh pada Senin (22/11) dan menyebabkan Jerman mempertimbangkan pembatasan yang lebih ketat.

Sterling juga melemah terhadap dolar yang kian perkasa dengan satu pound di 1,340 dolar AS.

Dolar yang kuat dan harga minyak yang sedikit lebih rendah membebani mata uang komoditas.

Dolar Australia, yang juga terseret oleh persepsi bank sentral Australia yang dovish, berada di 0,7228 dolar AS, mendekati level terendah sejak awal Oktober.

Dolar Kanada melanjutkan penurunan bulan ini. Dolar telah naik 2,5 persen terhadap loonie pada November dan satu dolar terakhir berada di 1,2692 dolar Kanada.

Bitcoin terjebak dalam kelesuan di 56.784 dolar AS setelah mencapai rekor tertinggi 69.000 dolar AS awal bulan ini.

“Banyak pedagang akan mengawasi untuk melihat apakah mata uang kripto itu jatuh ke serendah 52.000 dolar AS, yang diperkirakan menjadi tingkat harga di mana uang kripto terkemuka menemukan pembeli,” kata analis di bursa kripto OKEX dalam sebuah catatan.

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021