Banyumas (ANTARA News) - Kelompok perajin batik khas Banyumas "Sawunggaling" di Desa Sokaraja Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merintis pembangunan "Kampung Batik".

"Pembangunan `Kampung Batik` ini diharapkan selesai pada Juli mendatang," kata pembina kelompok perajin batik "Sawunggaling" Heru Santosa di Sokaraja, Banyumas, Kamis.

Menurut dia, ide pembangunan "Kampung Batik" ini dilatarbelakangi keprihatinan terhadap keberadaan batik khas Banyumas di Desa Sokaraja yang mengalami kesuraman pascakrisis moneter 1997.

Dalam hal ini, kata dia, jumlah perajin batik mengalami penurunan, yakni dari 100 perajin pada 1980-1990 menjadi 13 perajin pascakrisis moneter.

Oleh karena itu, lanjutnya, pada akhir 2009 muncul ide "Kampung Batik" yang ditindaklanjuti dengan realisasi pembangunan pada 2010 yang didanai Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

"Kami mendapat pagu anggaran dari PNPM sebesar Rp1 miliar yang digunakan untuk perencanaan sebesar Rp200 juta, pemasaran Rp100 juta, dan Rp700 juta untuk pembangunan infrastruktur," katanya.

Menurut dia, "Kampung Batik" yang dibangun di bekas lokasi Balai Desa Sokaraja Kulon (balai desa lama) ini akan dilengkapi dengan "blandongan" (rumah/workshop) batik, galeri batik, tempat pembuatan "biron" (batik setengah jadi), tempat pelatihan membatik, dan sejumlah fasilitas lain.

Ia mengatakan, keberadaan "Kampung Batik" ini diharapkan dapat menghimpun sekitar 90 perajin batik dan lebih mengenalkan keberadaan batik khas Banyumas kepada masyarakat sesuai visi "antebing tekad nggayuh karaharjan eling Banyumas" (memantapkan tekad untuk mencapai kesejahteraan, kenyamanan, keselamatan, yang berpegang teguh pada budaya Banyumas).
(KR-SMT/N002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011