Timika (ANTARA News) - Tim 100 perwakilan karyawan PT Freeport Indonesia dalam waktu dekat akan berangkat ke Jakarta untuk menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna membicarakan jaminan keamanan bagi para pekerja di perusahaan tambang emas, tembaga dan perak itu.

Sekretaris Jenderal Tongoi Papua, Luther Kogoya kepada wartawan di Timika, Kamis, mengatakan, tim 100 beranggotakan karyawan Departemen Papuan Affairs, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Freeport dan pengurus Tongoi Papua.

"Dalam waktu dekat kami akan bertemu Presiden untuk membicarakan masalah gangguan keamanan yang terus terjadi di areal PT Freeport sejak Juli 2009 sampai saat ini," kata Luther.

Ia mengatakan, aspirasi yang dibawa oleh Tim 100 ke Presiden di Jakarta nanti merupakan aspirasi lebih dari 20 ribu karyawan yang bekerja di areal PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua.

"Kami akan sampaikan aspirasi dari 20 ribu karyawan Freeport dan berbagai perusahaan privatisasi dan kontraktor karena sejak Juli 2009 sampai saat ini kami tidak bisa bekerja dalam kondisi aman akibat terjadinya aksi teror penembakan," jelasnya.

Menurut Luther, saat ini Tongoi Papua selaku organisasi informal yang memayungi karyawan asli Papua yang bekerja di lingkungan PT Freeport telah mengedarkan surat pernyataan dukungan dari seluruh karyawan.

Jadwal keberangkatan Tim 100 ke Jakarta untuk menemui Presiden akan dibicarakan dengan pihak manajemen PT Freeport setelah semua surat pernyataan dukungan dari karyawan dikembalikan.

Rencana perwakilan karyawan Freeport untuk bertemu Presiden di Jakarta diputuskan saat digelar rapat antara manajemen PT Freeport dengan pengurus Tongoi Papua usai dilaksanakan acara pemakaman Almarhum Daniel Mansawan, Senin (11/4).

Pertemuan yang berlangsung di Kantor PT Freeport Kuala Kencana tersebut dihadiri Sinta Sirait selaku Executive Director Vice President & CAO PT Freeport, Sonny Kosasih selaku Executive Vice President External, Miftahuddin Amin, Indra Kanoena, Jonathan Rumainum, Silas Natkime, David Beanal, Iman Gombo dan Rolla Nuboba.

Dalam surat kesepakatan yang ditandatangani sembilan orang tersebut disebutkan bahwa perusahaan tidak memberikan sanksi dalam bentuk apapun bagi karyawan yang tidak bekerja sejak peristiwa kematian Daniel Mansawan dan Hari Siregar sampai akhir masa perkabungan, dengan memberi jam kerja reguler kepada seluruh karyawan yang tergabung dalam aksi solidaritas yang sudah dilakukan.

Masa perkabungan terhitung sejak 8 hingga 16 April, namun karyawan akan kembali bekerja mulai hari ini Selasa 12 April 2011.

Manajemen PT Freeport juga diharapkan dapat memfasilitasi tim Tongoi Papua dengan jumlah yang dapat mewakili seluruh elemen karyawan untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden di Jakarta. Pertemuan dengan Presiden dilakukan untuk mendapatkan jaminan dari pemerintah tentang keamanan bagi karyawan yang bekerja di lingkungan PT Freeport.
(E015)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011