Ini adalah langkah antisipasi agar tidak terjadi kekurangan oksigen medis seperti yang terjadi pada gelombang kedua yang lalu.
Padang (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menghibahkan 1.200 unit tabung oksigen medis untuk Sumatera Barat sebagai langkah antisipasi menghadapi kemungkinan gelombang ketiga COVID-19.

"Ini adalah langkah antisipasi agar tidak terjadi kekurangan oksigen medis seperti yang terjadi pada gelombang kedua yang lalu," kata Staf Khusus Kementerian Perindustrian Febri Hendri di Padang, Selasa.

Sebanyak 1.200 tabung oksigen medis dan regulator tersebut masing-masing diperuntukkan 1000 unit untuk Pemprov Sumbar yang bisa didistribusikan sesuai kebutuhan dan 200 unit khusus untuk Rumah Sakit Unand.

Baca juga: PLTGU Priok bisa produksi 2.654 tabung oksigen medis per tahun

Tabung oksigen itu dengan kapasitas beragam di antaranya 6.7 liter, 15 liter, 40 liter dan 47 liter. Sementara untuk RS Unand khusus kapasitas 40 liter dan 47 liter beserta regulatornya.

Ia menyebut saat ini penyebaran COVID-19 di negara-negara Eropa kembali melambung. Potensi penyebaran ke Indonesia tentu sangat mungkin, karena itu pemerintah mengambil sejumlah langkah antisipasi.

Selain mendorong peningkatan capaian vaksinasi, mendisiplinkan penggunaan masker dan menjalankan protokol kesehatan, juga dipersiapkan tabung oksigen agar tidak terjadi kelangkaan.

"Saat gelombang dua lalu, sektor industri juga terdampak karena oksigen yang jadi bahan baku mereka harus dikurangi dan dialihkan untuk kebutuhan penanganan COVID-19. Ini yang coba kita cegah sekarang," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Power salurkan oksigen untuk faskes di Jakarta Utara

Menurutnya Kementerian Perindustrian telah mendistribusikan sekitar 7600 tabung oksigen untuk lima provinsi di Sumatera. Diharapkan bisa mendukung kesiapan daerah jika terjadi lonjakan kasus, meski hal itu tidak diharapkan terjadi.

Gubernur Sumbar Mahyeldi berterima kasih atas bantuan dan perhatian Kementerian Perindustrian kepada provinsi itu. Ia menyebut pada lonjakan gelombang dua lalu, Sumbar memang kesulitan dalam penyediaan oksigen medis.

Beruntung koordinasi yang dijalin baik dengan provinsi tetangga seperti Riau bisa membantu kebutuhan oksigen medis di Sumbar hingga gelombang kedua COVID-19 berlalu.

"Kita berharap tidak terjadi lagi gelombang ketiga COVID-19, namun kalau terjadi kita harus sudah mengambil langkah antisipasi. Hibah tabung oksigen medis ini akan memperkuat persiapan kami," ujarnyan.

Turut hadir pada saat itu, Ses Ditjen KPAI Jonni afrizon, Kepala Dinas Provinsi Sumbar Arry Yuswandi, Direktur Utama RS. Unand Yevri Zulfiqar, dan pihak SMK SMAK Padang.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021