Terkait tenaga kesehatan, siap menghadapi potensi gelombang ketiga kasus COVID-19.
Jakarta (ANTARA) -
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) terpilih Adib Khumaidi meminta pemerintah menjaga ketersedian obat dan alat kesehatan dalam mengantisipasi lonjakan kasus ketiga.
 
"Kita tidak berharap ada lonjakan kasus. Kita tetap harus menyiapkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," ujar Adib Khumaidi dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN bertema "Waspada dan Tetap Produktif Akhir Tahun" yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
 
Ia mengatakan, ketersediaan obat hingga tabung oksigen tetap harus dijaga ketersediaannya walaupun saat ini situasi pandemi COVID-19 di dalam negeri sudah melangkah dalam suatu proses kasus yang terkendali.
 
"Selalu saya sampaikan tetap waspada, jangan abai, dan upaya-upaya untuk perawatan harus dijaga ketersediaan," katanya.
 
Terkait tenaga kesehatan, ia meyakini siap menghadapi potensi gelombang ketiga kasus COVID-19.
 
"Saya yakin temen-temen di lapangan, di daerah sudah bisa melakukan antisipasi itu karena kita sudah belajar banyak di bulan Januari, Juli kemarin saat kenaikan kasus. Kesiapan-kesiapan dan koordinasi harus tetap dilakukan sehingga kita akan siap kalau ada lonjakan kasus," katanya.
Baca juga: Menteri BUMN pastikan ketersediaan obat COVID-19 hingga September 2021
Baca juga: Kapolri pastikan ketersediaan obat untuk warga terpapar COVID-19
 
Adib menilai, pengetatan mobilitas masyarakat menjelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru penting dilakukan untuk mencegah munculnya lonjakan kasus.
 
"Yang paling utama sebenarnya bahwa kita harus tetap waspada. Standar yang sudah ada harus tetap dijalankan," ucapnya.
 
Adib memprediksi, pandemi COVID-19 akan selesai jika mobilitas masyarakat pada periode Desember dan Januari tidak menimbulkan lonjakan kasus COVID-19.
 
"Parameter yang selalu saya sampaikan di Desember-Januari, periode itu tidak ada lonjakan kasus positif dan tidak ada lonjakan kasus pasien yang ada di perawatan mudah-mudahan kita bisa selesai dengan pandemi COVID-19," tuturnya.
 
Adib juga meminta Satgas Penanganan COVID-19 di daerah selalu melakukan pengawasan protokol kesehatan di ruang publik dan tempat wisata.
 
"Kita tetap harus tegas terhadap protokol kesehatan, sekarang sudah ada aplikasi Pedulilindungi dan persyaratan perjalanan. Yang paling penting di tempat wisata harus benar-benar menjaga kesehatan. Memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan," katanya.
Baca juga: Pemerintah genjot produksi oksigen medis dan jamin ketersediaan obat
Baca juga: Kemenkes ungkap jumlah ketersediaan obat terapi COVID-19

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021