Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan menggelar operasi senjata tajam di wilayah itu guna mengantisipasi tawuran antarkelompok.

"Kami laksanakan operasi senjata tajam besar-besaran hingga beberapa saat ke depan sebagai bentuk antisipasi kelompok yang mungkin melakukan peristiwa keributan. Saya tak mau wilayah Jaksel dikotori perbuatan itu," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, operasi itu merupakan bentuk upaya preventif dalam menjaga wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dari tindak kejahatan jalanan tersebut. Hal itu tak terlepas dari banyaknya kasus tawuran yang dengan menggunakan senjata tajam.

Azis juga menegaskan bakal mendata tempat usaha yang diduga menjadi produsen senjata tajam dan kerap digunakan oleh kelompok pemuda untuk tawuran.

Hal itu diungkapkan Azis menyusul penangkapan 19 pemuda yang terlibat tawuran di tiga lokasi berbeda dengan membawa senjata tajam berbagai bentuk hingga menewaskan satu orang korban di Tebet.

"Kita juga akan mendatakan tempat usaha yang dimungkinkan digunakan untuk membuat senjata tajam karena unik ini senjata tajam bukan produksi biasa. Ini pasti dibuat oleh tempat-tempat khusus atau pesanan khusus," katanya.

Baca juga: Gara-gara futsal, pelajar SMA di Jaktim tawuran

Petugas Kepolisian akan melakukan patroli siber untuk mendeteksi media sosial guna mengecek toko yang menjual senjata tajam.

Selain langkah itu, Azis juga memastikan penguatan patroli di tmmasyarakat guna mengantisipasi maraknya tawuran yang bahkan menghilangkan nyawa korban.

"Kami tentu tidak ingin kejadian serupa terjadi, dan kami tidak ingin peristiwa terjadi baru bertindak. Kami akan melakukan upaya pencegahan preventif," ujarnya.

Satuan Reserse Kriminal Polres Metro (Polrestro) Jakarta Selatan menangkap 19 pemuda dari tiga lokasi yakni di Tebet, Jagakarsa dan Mampang Prapatan, karena terlibat tawuran. Mereka membawa senjata tajam.

Azis mengatakan, anggotanya menangkap 10 pemuda di Kecamatan Tebet, tujuh pemuda di Kecamatan Jagakarsa serta dua pemuda di Kecamatan Mampang Prapatan.

"Tawuran di Tebet terjadi pada Sabtu (20/11). Polisi mendapat laporan dari rumah sakit, yang melaporkan telah menerima seorang pasien mengalami luka senjata tajam," kata dia.

Baca juga: Tiga remaja diduga akan tawuran di Kebayoran Baru ditangkap polisi

Azis menjelaskan, korban berusia 22 tahun itu akhirnya meninggal dunia akibat luka dari senjata tajam di bagian tubuhnya. "Pasien yang meninggal dunia setelah ditelusuri ternyata dia korban pengeroyokan," kata dia.

Dari informasi tersebut, Kepolisian melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi pelaku hingga akhirnya berhasil menangkap 10 pelaku dengan rentang usia 18-21 tahun.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021