Makassar (ANTARA) - Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas MD Arifin mengatakan, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mendorong budaya hidup sehat di masa pandemi COVID-19.

Hal itu dikemukakan Arifin pada Diskusi Media membudayakan Germas melalui Media Massa yang digelar SPEAK Indonesia, Kemenkes RI dan AKKOPSI secara virtual di Jakarta ikuti peserta di Sulawesi, Jawa dan Sumatera, Selasa.

Dia mengatakan, meskipun GERMAS ini terbentuk sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, namun implementasi di lapangan masih perlu terus didorong sehingga terbentuk pembudayaan hidup sehat melalui GERMAS.

Menurut dia, Inpres tersebut menekankan enam hal yakni mendorong aktivitas fisik, perilaku hidup sehat, pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, pencegahan dan deteksi dini penyakit, kualitas lingkungan dan edukasi hidup sehat.

Baca juga: Wapres: Indonesia harus fokus pada 1.000 HPK untuk tuntaskan tengkes

Baca juga: Bappenas: Kebutuhan pendanaan mencapai SDGs sebesar Rp67 ribu triliun


"GERMAS sendiri sudah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024," katanya.

Adapun arah kebijakan RPJMN 2020-2024 itu adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Pada kesempatan yang sama, Kadis Kesehatan Boyolali Puji Astuti di Jawa Tengah memaparkan inovasi Kampung GERMAS di Boyolali yang mendapatkan dukungan penuh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dunia usaha melalui alokasi CSR dan dunia pendidikan yakni akademisi.

Sementara Kepala Desa Lompulle, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Amri mengatakan, implementasi GERMAS sudah dilakukan secara aktif setelah setahun pencanangan program desa sehat itu saat awal menjabat sebagai Kades 2017.

"Salah satu dari sekian program untuk mendukung GERMAS ini adalah mengaktifkan peran kader Posyandu Balita dan Remaja untuk membantu edukasi perilaku hidup sehat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, juga memiliki rumah data yang didukung pihak BKKBN sebagai basis informasi untuk menjadi bahan referensi, sebelum membuat suatu kebijakan.
Sedang dua pembicara lainnya yakni Wiwik dari SPEAK Indonesia dan Bayu Wardhana dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia lebih fokus pada bahasan membudayakan GERMAS melalui pemberitaan media massa. Kedua, mendorong agar media massa menjadi motor penggerak untuk membantu mensosialisasikan GERMAS di lapangan.*

Baca juga: Bappenas-ERIA susun strategi pengembangan industri manufaktur nasional

Baca juga: Bappenas apresiasi USAID dukung pemerintah Indonesia capai target SDGs

 
Kades Lompulle, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, Sulsel Amri pada Diskusi Media membudayakan Germas melalui Media Massa yang digelar SPEAK Indonesia, Kemenkes RI dan AKKOPSI secara virtual di Jakarta ikuti peserta di Sulawesi, Jawa dan Sumatera, Selasa (23/11/2021). Antara/Suriani Mappong

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021