Jakarta (ANTARA) - Platform global untuk memverifikasi identitas pemilik nomor telepon dan memblokir panggilan
tidak diinginkan, Truecaller, mencatatkan peningkatan pertumbuhan pengguna aktif menjadi 300 juta di seluruh dunia.

Pencapaian ini memperkuat posisi Truecaller sebagai salah satu layanan pendeteksi spam dan caller ID terbesar di dunia.

“Kami membangun Truecaller dari kecil, tapi selalu disertai dengan ambisi yang besar. Dapat mencapai lebih dari 300 juta pengguna aktif di seluruh dunia merupakan sebuah tonggak sejarah baru bagi semua pihak yang telah mengambil peranan dalam menjadikan Truecaller sebagai platform yang besar seperti sekarang ini," kata CEO dan Co-Founder Truecaller Alan Mamedi dalam keterangan pers, Rabu.

Baca juga: Google kembangkan fitur deteksi telepon spam

Alan mengatakan bahwa selama lebih dari satu dekade terakhir, pihaknya telah bekerja keras untuk membangun Truecaller sebagai layanan vital bagi begitu banyak orang.

"Saya bersyukur dengan kepercayaan yang diberikan oleh jutaan pengguna terhadap platform kami. Kami memiliki strategi yang jelas untuk terus mengembangkan perusahaan melalui pengembangan produk yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan pada akhirnya dapat mengundang lebih banyak pengguna di masa depan," tambah Alan.

Diluncurkan lebih dari 11 tahun yang lalu, aplikasi Truecaller tersedia di seluruh dunia dan dapat mendukung berbagai bahasa.

Selama satu tahun (November 2020 hingga saat ini), Truecaller mencatatkan pertumbuhan pengguna aktif sebesar 107,6 persen di Indonesia, sementara di kawasan Asia Tenggara terdapat pertumbuhan 62 persen pengguna aktif baru pada periode yang sama.

Pencapaian baru ini membuktikan kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap platform Truecaller, terutama dari pengguna di Indonesia yang kini menjadi pasar prioritas Truecaller.

Sebagai salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling banyak menerima spam di dunia berdasarkan Global Spam Report dari Truecaller.

Laporan Truecaller tersebut juga menunjukkan bahwa rata-rata pengguna di Indonesia berisiko mendapatkan lebih dari 18 panggilan spam setiap bulannya. Salah satu misi utama Truecaller adalah membantu masyarakat Indonesia merasa aman, nyaman, dan aman saat berkomunikasi, dan dapat terhindar dari spam dan penipuan telepon.

Alasan penting lainnya bagi perusahaan untuk memprioritaskan Indonesia sebagai fokus pasar di kawasan ini, adalah populasinya yang didominasi oleh individu muda yang paham teknologi. Kelompok ini lebih sering menggunakan berbagai layanan digital pada smartphone mereka dan perlu dilindungi secara konsisten.

Pada Q3 2021, Truecaller mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 129 persen dalam laporan pendapatan pertamanya sebagai perusahaan publik. Perusahaan ini menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) di Nasdaq Stockholm pada 8 Oktober 2021.

Truecaller akan terus meningkatkan penawarannya dengan berbagai fitur baru yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Saat ini, Truecaller telah berkembang menjadi platform komunikasi besar yang menawarkan layanan panggilan VoIP berkualitas tinggi, instant messaging, group chat, kategorisasi SMS, SMS spam blocking, dan sebagainya.

Truecaller Enterprise Solutions, layanan verifikasi identitas nomor telepon bisnis yang secara reguler berkomunikasi dengan pelanggannya, merupakan layanan terpercaya yang membantu komunikasi lebih aman bagi pengguna dan pemilik bisnis.

Baca juga: Yayan Ruhian manfaatkan aplikasi untuk saring panggilan telepon

Baca juga: Truecaller tambah fitur baru "Call Reason"

Baca juga: Indonesia urutan tiga penerima telepon "spam" terbanyak dunia

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021