Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi penyedia layanan pembelian inventori iklan secara digital, The Trade Desk, mengatakan meningkatnya konsumsi layanan streaming (OTT) di Indonesia memberikan peluang bagi pengiklan untuk menjangkau dan menjalin interaksi bermakna dengan audiens.

Mengutip keterangannya pada Kamis, ada lebih dari 66 juta penonton OTT di Indonesia yang rata-rata menyaksikan 3 miliar jam konten OTT setiap bulan. Hal ini merupakan peluang signifikan bagi pengiklan untuk menjadikan OTT sebagai salah satu kanal yang berkembang pesat untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Namun, kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah sangat terbatasnya jumlah orang yang bersedia membayar untuk berlangganan platform OTT.

"Ini menjadi berita yang baik untuk para pengiklan karena berdasarkan penelitian The Trade Desk dan Kantar, 95 persen penonton OTT bersedia untuk menonton iklan demi menonton konten secara gratis," kata perusahaan.

"Dari jumlah tersebut, 9 dari 10 bersedia menerima dua atau lebih iklan per jam demi konten gratis — menjadikan konsumen Indonesia salah satu yang paling toleran terhadap iklan di Asia Tenggara," imbuhnya.

Penerimaan konsumen terhadap model OTT yang didukung iklan ditambah dengan pertumbuhan platform OTT yang mendukung kehadiran iklan, membuka kesempatan yang besar bagi para pengiklan untuk mencapai tujuan kampanye mereka.

Saat ini, platform OTT telah menyediakan penempatan iklan yang baru, menggabungkan kualitas konten televisi yang menarik perhatian dengan kemampuan targeting yang sangat tinggi dari saluran digital.

The Trade Desk mengatakan terdapat sejumlah fakta menarik terkait beriklan di OTT. Pertama, beriklan di OTT memungkinkan brand untuk beriklan melampaui metrik kampanye tradisional yang hanya berdasarkan reach (jangkauan) dan frekuensi.

Lebih lanjut, OTT memberikan ruang bagi pengiklan untuk mengontrol frekuensinya, dan iklan diseluruh platform OTT dapat membantu pengiklan menjangkau audiens secara lebih efektif.

"Saat ini konsumen dimanjakan dengan berbagai macam pilihan; 82 persen penonton OTT menggunakan lebih dari satu OTT platform," kata perusahaan.

"The Trade Desk membantu brand untuk mengonsolidasikan anggaran beriklan mereka dan mendistribusikannya ke berbagai platform OTT di Indonesia untuk menghasilkan kampanye yang efektif dan efisien," tambahnya.


Baca juga: Vidio raih investasi 150 juta dolar AS dari Affinity Equity Partners

Baca juga: CATCHPLAY+ gandeng MVN tingkatkan langganan OTT streaming

Baca juga: "Binge-watching" hingga "hopping", tren menonton film saat ini

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021