Jakarta (ANTARA) - Praktisi Keperawatan Perinatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Ns. Novardian, M.Kep., Sp.Kep.An, mengatakan orang tua berperan besar untuk memantau anak-anak bermain di luar, agar terhindar dari risiko terjatuh hingga akhirnya terluka.

"Di usia anak-anak yang aktif, yang harus dilakukan adalah perhatikan anak kita ketika bermain. Kalau memang anak itu sudah jatuh dan (kulitnya) lecet, kembali lagi kita harus melihat lukanya seperti apa untuk kemudian diberikan perawatan selanjutnya," kata Novardian dalam jumpa pers daring, Kamis.

Lebih lanjut, ia mengatakan setelah orang tua mengetahui jenis luka apa yang diderita anak. "Kalau menurut saya, luka lecet biasa proses penyembuhannya lebih cepat, sehingga pertolongan pertama bisa tidak sampai terinfeksi," jelas Novardian.

"Sementara untuk (luka) yang terbuka, sebaiknya tidak ditutup dengan kasa, namun bisa menggunakan skin barrier protection. Namun, kalau mau pakai penutup luka, sebelum gunakan plester perekat, gunakan (skin) barrier," imbuhnya.

Untuk tipe lukanya sendiri, Novardian membaginya dalam beberapa kategori seperti lecet, dan kronik atau akut.

Bagi kulit yang lecet, atau luka pasca penyembuhan seperti luka operasi yang sudah mulai penyembuhan dan penutupan, perawatannya bisa menggunakan barrier pelindung. Sementara, bagi luka yang sekiranya membahayakan, Nova menyarankan orang tua untuk segera pergi ke tenaga ahli atau dokter.

Namun, untuk luka-luka ringan di rumah, orang tua bisa melakukan penanganan sendiri. "Bersihkan saja lukanya, dengan air steril atau air yang telah dimasak (bukan air panas). Lalu, bersihkan pakai barier pelindung kering untuk menutup lukanya, sehingga ketika dia tergesek-gesek lagi, akan melindungi dari kuman yang masuk," kata dia.

Menambahkan, Clinical Specialist PT 3M Indonesia Wike Silaban mengatakan penting bagi orang tua untuk memperhatikan pula bahan pakaian yang dikenakan si kecil, apakah menyerap keringat, atau sebaliknya. Orang tua juga perlu mengetahui jenis kulit anak apakah normal, kering, atau sensitif.

"Kulit adalah area yang paling luas di tubuh kita, kulit juga 60 persen dari luas permukaan tubuh kita. Kulit yang terluka bisa berdampak dari panas, jenis pakaian, dan lainnya," kata Wike.

"Kalau (luka) kulit terbuka bisa menjadi pintu masuk kuman. Kulit berfungsi untuk melindungi kita dari mikroorganisme yang bisa masuk ke lapisan dalam sehingga bisa menimbulkan infeksi," imbuhnya.

Baca juga: Kiat menjaga bayi dan anak dari iritasi kulit

Baca juga: Meski praktis, sunat laser berisiko cedera hingga luka bakar

Baca juga: Peneliti BRIN kembangkan penanda perkembangan penyembuhan luka kronis

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021