Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyampaikan bahwa keselamatan berkendara di jalan tol membutuhkan kesadaran dari semua pihak yang berperan dalam mewujudkan aspek keselamatan itu sendiri.

"Ada beberapa aspek yang terlibat dan memberikan kontribusi, yaitu pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), pengusaha, dan pengemudi," kata Budi pada seminar web bertajuk "The Importance of Safety Riding Awareness" di Jakarta, Kamis.

Budi memaparkan, pihak pemerintah dalam hal tersebut yakni Kemenhub, Kementerian PUPR, dan Kepolisian, yang berperan dalam mempersiapkan, penyelenggaraan dan mengawasi beroperasinya jalan tol di Indonesia.

"Kemenhub juga memastikan bahwa kendaraan yang diproduksi atau beroperasi di Indonesia sudah memenuhi aspek-aspek keselamatan bagi pengendara," ujar Budi.

Kemudian, sektor swasta, yakni BUJT juga selalu melakukan penilaian dan evaluasi terhadap faktor keselamatan di setiap pembangunan jalan tol.

Aspek berikutnya adalah pengusaha yang berperan untuk bagaimana bisa bekerja sama dengan operator kendaraan.

Selanjutnya adalah aspek pengemudi yang dinilai kerap menjadi biang kerok kecelakaan yang terjadi di jalan tol, karena banyak dari pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman baik di kursi depan ataupun kursi belakang.

"Belakangan ini, bagaimana seorang penumpang di belakang, sampe terlempar ke luar mobil sebagaimana dialami aktris Vanessa Angel. Artinya apa, Kemenhub bertanggung jawab di mana kami menyiapkan kendaraan keselamatan. Dan kami sudah mendorong semua kendaraan yanh dibuat di Indonesia, untuk memastikan aspek keselamatan," kata Budi.

Untuk itu, lanjut Budi, saat ini adalah momentum untuk membangun kesadaran bagi para pengendara untuk memprioritaskan faktor keselamatan dalam berkendara di jalan tol, karena aspek kendaraan dan jalan tol sudah diprioritaskan keamanannya.

"Sekarang adalah bagaimana kita membangun satu kepedulian, bahwa kendaraan sudah diciptakan bagus, kemudian jalan juga sudah diciptakan, tapi bagaimana perilaku kita sendiri dan juga kepada kondisi kendaraan," ucap Budi.

Baca juga: Akal sehat yang jernih penting saat berkendara

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021