Monterrey, Meksiko (ANTARA News) - Tiga mayat dimutilasi ditemukan di kuburan di luar kota Monterrey, menurut para pejabat Minggu, sehingga menjadikan sedikitnya 169 jumlah korban yang ditemukan di kuburan massal di Meksiko utara.

Tiga mayat yang ditemukan Sabtu malam itu diikat tangan dan kakinya serta menunjukkan adanya tanda-tanda penyiksaan, kata petugas dari kota terdekat Escobedo, seperti dilaporkan AFP.

Sebagian besar mayat yang ditemukan sejauh ini ditemukan di kuburan massal di negara bagian Tamaulipas.

Pihak berwenang menyalahkan pembunuhan itu pada sindikat obat Zetas, di antara sindikat obat terlarang Meksiko paling terkenal, yang pada tahun lalu menculik dan membantai 73 imigran dari Amerika Tengah dan Selatan, dalam perjalanan mereka ke utara untuk mencoba menyeberang secara gelap ke Amerika Serikat.

Tujuh geng obat utama yang beroperasi di Meksiko, dan lebih dari 34.600 orang telah tewas sejak Desember 2006 pada kekerasan terkait perang untuk memperebutkan kontrol rute penyelundupan dan upaya pemerintah untuk menumpas mereka.

Para penyelidik beberapa hari sebelumnya menemukan 10 mayat lagi pada Rabu (13/4) dalam sekelompok kuburan massal di Meksiko timur laut, menjadikan jumlahnya 126 dalam kasus yang para pejabat salahkan kepada kartel obat Zetas.

Kesepuluh mayat yang baru ditemukan itu dibawa ke kamar mayat di kota perbatasan Matamoros, menurut juru bicara kantor kejaksaan.

Tapi kamar mayat itu berlebihan jenazah, dan para pejabat dipaksa untuk mendapatkan truk berpendingin segera masuk dari Mexico City.

Pedro Efrain Gonzalez dari kantor kejaksaan Matamoros mengatakan kepada wartawan bahwa mayat-mayat itu ditemukan di satu daerah pedesaan dekat kota San Fernando, sekitar 160 kilometer (100 mil) di selatan perbatasan dengan Amerika Serikat.

Para petugas kejaksaan negara mengatakan, beberapa mayat yang baru ditemukan telah terkubur selama lebih dari setahun.

Tujuh geng narkoba besar beroperasi di Meksiko, dan mereka bentrokan berdarah satu sama lain dan pihak berwenang mengatakan lebih dari 34.600 orang tewas sejak Desember 2006.

Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan lebih dari 5.000 orang telah dilaporkan hilang di Meksiko.

Banyak di antara mereka yang dianggap menjadi korban dari perang narkoba.

Presiden Felipe Calderon melancarkan aksi penumpasan militer terhadap geng obat pada tahun 2006, namun sejauh ini gagal untuk menghentikan kekerasan itu. (AK/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011