Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (25/11/2021), berbalik menguat dari penurunan selama lima hari berturut-turut dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terangkat 0,25 persen atau 39,59 poin, menjadi menetap di 15.917,98 poin.

Indeks DAX 40 tergelincir 0,37 persen atau 58,61 poin menjadi 15.878,39 poin pada Rabu (24/11/2021), setelah merosot 1,11 persen atau 178,69 poin menjadi 15.937,00 poin pada Selasa (23/11/2021), dan jatuh 0,27 persen atau 44,28 poin menjadi 16.115,69 poin pada Senin (22/11/2021).

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 18 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 21 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

RWE AG, perusahaan energi multinasional Jerman melambung 6,81 persen, menjadi pencetak keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan energi terbarukan Siemens Energy AG yang melonjak 3,07 persen, serta perusahaan utilitas listrik Eropa E.ON SE bertambah 2,48 persen.

Di sisi lain, Delivery Hero SE, perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan dan pengiriman makanan secara daring mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya merosot 3,89 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan e-commerce multi nasional Jerman berbasis di Berlin Zalando SE yang kehilangan 2,20 persen, serta perusahaan layanan dialisis ginjal dan memproduksi serta mendistribusikan peralatan dan produk yang digunakan dalam perawatan pasien dialisis Fresenius Medical Care AG & Co jatuh 1,51 persen.

Baca juga: Saham Prancis setop rugi beruntun, indeks CAC 40 bangkit 0,48 persen
Baca juga: IHSG ditutup menguat dipimpin sektor transportasi dan logistik
Baca juga: Rupiah melemah di tengah pengetatan moneter The Fed yang lebih cepat
​​​​​​​


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021