Jakarta (ANTARA) - Menteri ESDM Arifin Tasrif ingin mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan di Sulawesi Utara agar kebutuhan listrik di daerah itu berasal dari energi bersih yang ramah lingkungan.

"Kami akan memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan yang banyak tersedia di Sulawesi Utara untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pasokan listrik masyarakat," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.

Arifin menjelaskan peningkatan kapasitas listrik berbasis energi bersih sudah sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 milik PLN.

Di dalam RUPTL tersebut, PLN akan mengembangkan pembangkit sebesar 783,09 megawatt di Sulawesi Utara.

Tambahan pembangkit itu sebagian besar merupakan pembangkit energi baru terbarukan sebesar 397,09 megawatt atau 51 persen, sisanya pembangkit fosil sebesar 386 megawatt atau 49 persen.

Untuk sistem isolated Talaud, PLTU Talaud 2x3 megawatt direncanakan akan dioperasikan dengan biomassa pada tahun depan.

Saat ini, Menteri Arifin sedang melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Sulawesi Utara.

Dalam kunjungan kerja itu, dia berserta rombongan mengunjungi UP2B Minahasa untuk memastikan ketersediaan pasokan listrik bagi masyarakat Sulawesi Utara.

"Setelah mendapat penjelasan dari Direksi PLN dapat disimpulkan bahwa pasokan listrik untuk masyarakat, khususnya masyarakat Sulawesi Utara, sangat aman karena reserve margin yang tersedia sangat mencukupi, yakni mencapai 41,79 persen," pungkas Arifin.


Baca juga: Di COP 26, Menteri Arifin tawarkan peluang investasi energi bersih RI

Baca juga: Staf Ahli Menteri ESDM: "Startup"energi bersih perlu didukung

Baca juga: Indonesia gandeng IEA akselerasi program transisi energi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021