Washington (ANTARA News/Reuters) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan membahas perjanjian perdagangan bebas yang terhenti lama ketika dia bertemu dengan Presiden Panama Ricardo Martinelli pada Kamis, 28 April, kata Gedung Putih, Senin.

Kedua presiden, dalam pertemuan pertama mereka, akan membicarakan "langkah-langkah selanjutnya" dari perdagangan kedua negara, menurut Gedung Putih.

Hubungan kedua negara mendapat ganjalan ketika media memberitakan bocoran kawat Departemen Luar Negeri Amerika, yang menyatakan presiden Panama meminta Amerika untuk membantu dirinya memata-matai lawan-lawan politiknya.

Presiden Panama Ricardo Martinelli menyangkal tuduhan dalam kawat Departemen Luar Negeri Amerika yang bocor tersebut.

Martinelli mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia tidak pernah meminta Amerika untuk bantuan upaya tersebut dan bahwa kawat itu salah tafsir.

WikiLeaks membocorkan kawat itu dan telah diumumkan dalam surat kabar Spanyol, El Pais.

Kawat tersebut menyatakan tak lama setelah ia menjabat bulan Juli 2009, Martinelli meminta Duta Besar Amerika sebelumnya, Barbara Stephenson untuk membantu menyadap telepon musuh-musuh politiknya.

Kawat itu mengatakan ketika duta besar menolak, Presiden Martinelli mengisyaratkan bahwa ia akan menghentikan kerja sama dengan upaya Amerika dalam anti perdagangan narkoba di Panama.

Kawat itu adalah salah satu dari ribuan dokumen rahasia diplomatik dan militer Amerika yang dipublikasikan di laman WikiLeaks oleh pendirinya Julian Assange.

Para pejabat Amerika mengatakan kawat-kawat yang bocor telah memalukan Washington dan pemerintah lainnya, dan juga dapat membahayakan operasi militer Amerika di Afghanistan, demikian Reuters melaporkan. (AK/M016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011