Saya memutuskan tetap berlatih dengan harapan agar otot-otot saya tidak diam
Nusa Dua (ANTARA) - Mundurnya Anders Antonsen dari babak perempat final tak membuat Jonatan Christie melewatkan jadwal latihan rutin demi menjaga kebugaran tubuhnya pada pertandingan babak semifinal yang akan berlangsung Sabtu.

"Saya memutuskan tetap berlatih dengan harapan agar otot-otot saya tidak diam. Saya ingin tubuh tetap bisa untuk beraktivitas, agar selalu siap untuk dipakai bertanding," kata Jonatan di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Meski batal bertanding dan punya kesempatan untuk beristirahat, namun Jonatan memutuskan memanfaatkan waktu senggangnya untuk tetap berlatih.

Baca juga: Antonsen mundur jelang laga perempat final lawan Jonatan

Pada sore hari, Jonatan akan berlatih sekitar satu atau dua jam untuk menggantikan jadwal bertandingnya yang kosong, katanya.

Berdasarkan keterangan tertulis Federasi Badminton Dunia (BWF), pebulu tangkis asal Denmark itu mundur dari turnamen karena mengalami masalah di bagian otot dada, dan membuat laga melawan wakil tuan rumah dipastikan batal.

Mendengar kabar ini, Jonatan mengaku sangat menyayangkan batalnya partai perempat final melawan pemain unggulan ketiga itu.

Demi meladeni Antonsen, Jonatan sengaja melakukan persiapan khusus sebelum laga akbar ini. Meski gagal bertarung menghadapi Antonsen, namun ia juga tetap bersyukur bisa melaju ke babak semifinal.

"Yang pasti Puji Tuhan saya bisa lolos ke babak semifinal pertama saya di turnamen Indonesia Open. Sebenarnya disayangkan Antonsen mundur. Saya berharap kalau memang ada sesuatu yang membuat dia mundur, semoga saja dia cepat sembuh," ungkap Jonatan.

Laga terakhir antara Jonatan dan Antonsen terjadi di pertandingan semifinal Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark. Saat itu Jonatan bisa mengatasi perlawanan Antonsen melalui pertarungan panjang selama 100 menit dengan skor akhir 25-23, 15-21, 21-16.

Baca juga: Jonatan antisipasi ambisi revans Antonsen di perempat final
Baca juga: Merah Putih kirim enam wakil ke perempat final Indonesia Open 2021

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021