Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Ethiopia mengadakan dialog antaragama untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, terutama dalam kehidupan antarumat beragama.

"Ethiopia merupakan negara yang terdiri atas beragam suku dan agama, yang kini makin berkembang pesat. Sehingga kita dapat saling berbagi pengalaman tentang kehidupan antarumat beragama," kata Sekjen International Conference for Islamic Scholars (ICIS) Hasyim Muzadi di Jakarta, Selasa.

Ia menegaskan, dengan keberagaman yang dimiliki kedua negara tersebut, maka kedua pihak dapat saling belajar sekaligus bekerja sama dalam menciptakan perdamaian di dalam dan luar negeri.

Dialog tersebut akan memfokuskan diri pada pengalaman Indonesia dan Ethiopia dalam mengatur keberagaman budaya dan agama di masing-masing negara dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, peran para pemuka agama dalam mempromosikan perdamaian serta upaya peningkatan kerja sama antara masyarakat di kedua negara.

Deputi Sesjen ICIS Masykuri Abdillah mengatakan, keberagaman agama, budaya maupun suku bangsa merupakan hukum alam dan dapat menjadi faktor pemicu konflik, namun hal itu dapat dihindari dengan upaya baik dari para pemimpin negara dan pejabat pemerintah serta masyarakat dalam mengembangkan toleransi dan kerja sama dalam mewujudkan perdamaian.

"Masyarakat dunia juga harus terbuka dalam mengetahui nilai seluruh agama dan kebudayaan dalam mengembangkan etika global terutama dengan melaksanakan nilai agama yang damai, menghindarkan segala dominasi dan superioritas terhadap budaya atau kepercayaan tertentu," katanya.

Menurut pembicara dari Ethiopia, Sheikh Aman, perdamaian dan keselarasan antaragama dan budaya di Ethiopia terlaksana berkat adanya dialog yang sering dilakukan antarorganisasi dan pemuka agama.

"Dialog antardewan agama selalu kami lakukan dalam mencegah konflik antarumat beragama yang dapat mengarah kepada tindakan terorisme," katanya.

Ia menambahkan, di Ethiopia kegiatan agama diatur oleh masing-masing dewan agama.

Dialog antaragama yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI Adis Ababa, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama serta Lembaga Pendidikan KeIslaman Internasional (ICIS), merupakan wujud komitmen Indonesia dalam menciptakan "harmoni diantara masyarakat".

Acara tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk Ethiopia, Ramli Sa`ud, Ketua Delegasi Ethiopia, Kassi Belay Tegne, Pejabat Kementerian Luar Negeri, Alias Ginting serta sejumlah penggiat organisasi agama di Indonesia.

Hasil diskusi dialog bilateral tersebut akan diteruskan kepada pemerintah kedua negara, dalam hal ini Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama, untuk mendukung kondisi bangsa yang damai dan stabil dalam keberagaman agama, budaya serta suku bangsa.
(BPY)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011