Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar unggahan di Facebook yang mengklaim Aliansi Dokter Dunia telah mengeluarkan pernyataan bahwa varian Delta tidak pernah ada.

Narasi yang sudah disebarkan sejak awal November 2021 itu, turut disertai ilustrasi tentang virus corona dengan tulisan "DELTA (INDIAN) VARIANTS DON'T EXIST".

Unggahan tersebut tampak telah direspon sebanyak 18 pengguna Facebook serta dibagikan ulang sampai 13 kali hingga tangkapan layar ini diambil, pada Jumat (26/11).

Lalu, benarkah Aliansi Dokter Dunia mengeluarkan pernyataan bahwa varian Delta tidak pernah ada?
 
Tangkapan layar hoaks yang menyatakan Aliansi Dokter Dunia nyatakan COVID-19 varian Delta tidak pernah ada (facebook)


Penjelasan:
Klaim pernyataan Aliansi Dokter Dunia yang menyatakan tidak ada COVID-19 varian Delta, tidak didukung data dan sumber resmi sehingga terindikasi sebagai hoaks.  

Mengacu laman Diskominfo Kabupaten Batu Bara, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama mengatakan virus COVID-19 varian Delta benar-benar ada. 

Varian itu semula ditemukan di India, hanya penamaannya saja yang diganti sehingga tidak terikat suatu negara. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menerangkan 99 persen kasus COVID-19 global saat ini adalah varian Delta.

"Sekitar 900.000 kasus COVID-19 global yang diurutkan (gennya) selama 60 hari terakhir berasal dari strain delta, sebesar 99 persen. Delta benar-benar yang dominan," kata Pimpinan Teknis WHO untuk COVID-19 Maria Van Kerkhove, dilansir dari kompas.com.

Klaim: Aliansi Dokter Dunia nyatakan COVID-19 varian Delta tidak ada
Rating: Salah/Disinformasi

Baca juga: Kasus baru varian Delta di China meluas

Baca juga: Rusia laporkan kasus varian baru COVID lebih menular dari Delta

Baca juga: PM Jacinda Ardern: "lockdown" batasi penyebaran varian Delta

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021