Kita harus memanfaatkan momentum untuk membuka potensi Indonesia dan mempromosikan kemajuan pembangunan kita ke duniaJakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan adanya peningkatan peran Indonesia secara regional dan global melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Luhut menyebut G20 bukan saja menjadi ajang showcase atau unjuk kemajuan sosial ekonomi Indonesia, tetapi juga menjadi ajang pengenalan budaya Nusantara kepada dunia.
"Dalam pandangan saya, Indonesia sebagai negara tuan rumah G20 menyiratkan bahwa kita ingin meningkatkan pengakuan, pengaruh, dan kekuatan secara global, tapi di sisi lain mereka (negara mitra) juga menunggu peningkatan peran regional dan global kita," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Luhut mengatakan dengan menjadi negara tuan rumah dalam Presidensi G20 pada tahun 2022 dapat memainkan peran penting dalam pemulihan pascapandemi Indonesia.
"Kita harus memanfaatkan momentum untuk membuka potensi Indonesia dan mempromosikan kemajuan pembangunan kita ke dunia," katanya optimis.
Beberapa hal yang akan menjadi fokus pemerintah Indonesia saat ini mencakup beberapa sektor yang terdampak pandemi Covid-19, seperti sektor pariwisata dan usaha mikro-kecil-menengah (UMKM).
Selain itu, Indonesia juga akan menunjukkan inisiatifnya menuju pembangunan berkelanjutan sebagaimana telah disepakati bersama dalam Perjanjian Paris, seperti transisi energi dan penggunaan kendaraan listrik. Akan tetapi, Luhut mengingatkan inisiatif tersebut tidaklah cukup.
"Mengikuti promosi apa yang telah kita lakukan, kita juga harus mampu menangkap minat global yang meningkat untuk berinvestasi di Indonesia dengan menciptakan peluang investasi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional," ungkap Luhut.
Presidensi G20 akan dimulai secara resmi pada 1 Desember 2021 setelah menerima keketuaan G20 tahun 2021 dari Italia pada 31 Oktober 2021 yang lalu.
Mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger", diharapkan G20 dapat menjadi forum yang mampu menyelesaikan kondisi ketidakseimbangan Indonesia dan dunia akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2021, nantinya terdapat sejumlah kegiatan dari Presidensi G20, mulai dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, persiapan pertemuan multitier, hingga G20 acara sampingan (side events). Rangkaian acara G20 akan diadakan di 19 kota dengan 150 pertemuan dan diperkirakan dihadiri oleh 20.988 delegasi. Walaupun hanya diikuti oleh 20 negara, tapi negara-negara ini telah menyumbang 80 persen dari total Produk Domestik Bruto di dunia.
Dengan demikian, G20 dinilai akan menguatkan sektor perekonomian, seperti melalui bidang perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, agrikultur, kesehatan, pendidikan, sumber daya manusia dan Sustainable Development Goals.
Ada pun tujuan utama diadakannya side events adalah untuk memastikan bahwa anggota G20 dapat memperoleh pemahaman yang jelas dan komprehensif tentang agenda prioritas KTT G20.
Acara sampingan tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan dampak ganda (multiplier effects) dari perekonomian Indonesia, baik melalui promosi, investasi, maupun perdagangan.
Baca juga: KTT G20 Bali akan tekankan pentingnya program restorasi mangrove
Baca juga: Luhut pastikan kesiapan Indonesia selenggarakan KTT G20 tahun 2022
Baca juga: Kominfo ajak kementerian satukan komunikasi publik jelang G20
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021