Kami harap dengan program BTS akan menjawab keterpaduan transportasi tersebut.
Surabaya (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya melakukan perbaikan feeder atau angkutan pengumpan untuk Suroboyo Bus yang rencananya mulai masuk ke perkampungan dan perumahan pada 2022.

"Angkutan feeder ini akan menjadi pilot project dan disiapkan tiga rute," kata Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyu Drajad di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, sebenarnya saat ini sudah ada 71 rute feeder di Surabaya. Ia berharap rute feeder yang ada bisa cepat untuk disatukan dengan trayek transportasi publik berkonsep "buy the service" (BTS). Untuk rute feeder saat ini, lanjut dia, sedang disiasati menuju ke arah sana.

"Tahun depan, pilot projectnya akan kami adakan uji coba 36 unit feeder untuk tiga rute, untuk mendukung Suroboyo Bus," katanya.

Irvan menjelaskan, Pemerintah Kota Surabaya siap bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan BTS di Kota Pahlawan.

Pengembangan BTS tersebut bertujuan untuk mengatasi problematika transportasi di kawasan perkotaan. Program BTS merupakan program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengajak masyarakat menggunakan alat transportasi publik.

Ia yakin BTS bisa berjalan sesuai dengan tujuan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim, apalagi pemkot sudah membuat angkutan massal berbasis jalan berupa Suroboyo Bus sejak tahun 2018.

"Sejak tahun 2018, kami sudah menggunakan Suroboyo Bus. Sesuai dengan visi Wali Kota Surabaya, bagaimana menciptakan alat transportasi modern dan suistanable," kata Irvan.

Irvan optimistis, dengan BTS transportasi di Kota Surabaya akan terintegrasi dan bisa terkoneksi satu sama lain, seperti angkutan berbasis transportasi jalan dengan transportasi berbasis rel kedepannya.

"Kami harap dengan program BTS akan menjawab keterpaduan transportasi tersebut. Termasuk bisa terkoneksi antara transportasi satu dengan yang lainnya," ujar Irvan.

Saat ini, lanjut Irvan, Pemkot Surabaya tengah fokus melakukan penataan tata ruang dan menyiapkan infrastruktur seperti jalan, trotoar, transportasi kota yang modern. Bukan hanya fokus pada penyediaan mobilitas, akan tetapi juga mengembangkan sistem clustering untuk mempertimbangakn waktu dan biaya (time and cost).

"Sehingga, ketika masyarakat menggunakan alat transportasi publik akan terasa nyaman," katanya.

Untuk mendukung program BTS, kata dia, pihaknya sudah menerapkan pembayaran atau tiketing elektronik pada Suroboyo Bus, seperti QRIS (QR Code) dan tapping laiknya di tol. Ia berharap cara ini sejalan dengan program Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim dalam menerapkan BTS. (*)


Baca juga: Menteri Perhubungan minta siapkan angkutan pengumpan dan TOD MRT

Baca juga: Usulan transportasi trem di Surabaya akan dikaji Kemenkeu

Baca juga: Terminal Intermoda Joyoboyo Surabaya dirancang ramah lingkungan

Baca juga: Rute baru Suroboyo Bus disiapkan untuk MERR Surabaya-Sidoarjo

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021