Garut (ANTARA News) - Sektiar 400 rumah di Kampung Mandala, Cihonje, dan Cipulus di Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diterjang banjir bandang setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut, Selasa sore.

Banjir bandang tersebut membawa material pasir dan batuan melanda jalan desa yang menghubungkan antar kampung serta merendam rumah penduduk, bahkan pagar rumah milik salah seorang warga roboh.

Peristiwa banjir bandang yang kedua kalinya pada pertengahan tahun 2010 itu, masyarakat setempat berharap pemerintah daerah segera mencari solusi dalam mengatasi banjir bandang yang sudah membuat resah masyarakat.

Salah seorang warga setempat, Dede Supriyadi (29) yang rumahnya berada di pinggiran jalan desa mengatakan banjir datang setelah hujan deras sejak pukul 14.00 WIB kemudian menjelang sore ada suara gemuruh air membawa material batu dan pasir.

"Banjir kali ini memang paling besar dengan banjir tahun lalu, karena sekarang jalan desa depan rumah sudah tidak bisa dilewati motor atau mobil," katanya.

Kepala Desa Sukawangi, Emay Sumarna mengatakan warga yang menjadi korban banjir bandang sudah merasa tidak nyaman atau resah dengan kejadian banjir yang sudah terjadi dua kali.

"Warga sekarang ini resah takut akan ada banjir susulan, apalagi hujan hampir setiap hari," kata Eman yang rumahnya ikut terendam banjir.

Terjangan banjir yang berlangsung tidak lama itu, kata Emay warga bersama-sama membersihkan lumpur dan material pasir dan bebatuan yang dibawa arus banjir agar rumahnya dapat kembali ditempati.

Ia berharap Desa Sukawangi aman dari ancaman banjir bandang apabila pemerintah daerah melakukan perbaikan atau pembangunan saluran air yang sesuai dengan debit air ketika hujan turun,

"Kami hanya berharap tinggal disini itu nyaman, pemerintah harus segera memperbaiki saluran air yang ada, terutama cekdam yang sudah sejak satu tahun jebol," kata Emay disela-sela memantau lokasi warganya yang menjadi korban banjir bersama aparat Kecamatan setempat.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011