Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan jatuh ke level terendah dalam hampir 11 bulan pada perdagangan Senin pagi, karena kekhawatiran atas varian virus corona Omicron dan dampaknya terhadap ekonomi global memicu aksi jual yang luas, sementara won datar dan imbal hasil obligasi acuan naik.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 8,83 poin atau 0,30 persen menjadi diperdagangkan di 2.927,61 poin pada pukul 02.16 GMT, setelah anjlok 1,55 persen di awal perdagangan ke level intraday terendah sejak 4 Januari.

Indeks acuan berada di jalur untuk mencatat kerugian sesi kelima berturut-turut.

Varian Omicron menyebar ke seluruh dunia pada Minggu (28/11/2021), dengan kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark dan Australia bahkan ketika lebih banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan untuk menutup diri.

Di dalam negeri, Korea Selatan melaporkan 3.309 kasus baru virus corona untuk Minggu (28/11/2021), tetapi sejauh ini tidak ada kasus varian Omicron yang dilaporkan.

Penyebaran global varian tersebut dapat berdampak pada laju pertumbuhan ekspor yang kuat di negara tersebut. Ekspor Korea Selatan kemungkinan tumbuh selama 13 bulan berturut-turut pada November, menurut jajak pendapat Reuters.

Raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 0,69 persen dan 2,16 persen, sementara pembuat baterai LG Chem dan Hyundai Motor masing-masing turun 0,69 persen dan 1,22 persen.

Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 27,7 miliar won (23,20 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.193,1 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, hampir tidak berubah dari penutupan sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.193,8, sedangkan dalam perdagangan non-deliverablef orward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.194,0.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,04 poin menjadi 108,84. Sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10 tahun yang menjadi acuan naik 4,7 basis poin menjadi 2,300 persen.

Baca juga: IHSG awal pekan diperkirakan melemah terbatas
Baca juga: Saham China dibuka melemah, lanjutkan kerugian dua sesi sebelumnya
Baca juga: Saham Australia anjlok ke terendah 2 bulan tertekan varian Omicron

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021