Jakarta (ANTARA) - Ayah Novak Djokovic, Srdjan Djokovic, mengatakan kemungkinan petenis nomor satu dunia itu tidak akan bermain di Australian Open jika aturan tentang vaksinasi COVID-19 tidak dilonggarkan.

Penyelenggara turnamen Grand Slam tersebut mengatakan bahwa semua pemain harus divaksinasi untuk ambil bagian.

Djokovic sejauh ini menolak untuk mengungkapkan apakah dia divaksin, dan ayahnya mengatakan bahwa sikap badan tenis Australia terhadap pemain yang divaksin sama saja dengan "pemerasan."

"Mengenai vaksin dan non-vaksin, itu adalah hak pribadi kita masing-masing apakah kita akan divaksinasi atau tidak. Tidak ada yang berhak masuk ke dalam keintiman kita," kata Srdjan, dikutip dari Reuters, Senin.

Baca juga: Penyelenggara Australian Open wajibkan semua pemain untuk divaksin
Baca juga: Djokovic enggan berkomentar soal partisipasinya di Australian Open


"Dengan kondisi pemerasan ini, (Djokovic) mungkin tidak akan (bermain). Saya tidak akan melakukan itu. Dan, dia adalah putra saya, jadi silakan putuskan sendiri."

Djokovic telah memenangi sembilan gelar Grand Slam di Melbourne Park, termasuk turnamen tahun ini, dan berbagi rekor 20 gelar Grand Slam putra dengan Roger Federer dan Rafa Nadal.

Nadal telah mengkonfirmasi bahwa dia akan bermain di Melbourne Park pada Januari mendatang, tetapi Federer akan melewatkan turnamen karena dalam pemulihan dari operasi lutut.

Australian Open dimulai pada 17 Januari.

Baca juga: Panitia perkirakan 95 persen pemain divaksin jelang Australian Open
Baca juga: Federer lewatkan Australian Open, absen hingga pertengahan 2022
Baca juga: Medvedev yakini kejayaan tenis berlanjut meski "Big Three" pensiun

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021