Tentu ada varian baru lainnya, tetapi kecuali ada penguncian yang diperbarui dan meluas, pemulihan berbentuk V masih utuh, terutama di AS. Perkiraan pendapatan masih utuh dan rumah tangga dipenuhi dengan uang tunai
Hong Kong (ANTARA) - Pasar saham Asia diperdagangkan di wilayah positif pada Selasa pagi, karena investor menjadi optimistis bahwa varian baru Omicron mungkin tidak menyebabkan gangguan ekonomi global yang meluas untuk memperburuk pandemi virus corona.

Pembukaan yang lebih tinggi mengikuti petunjuk yang lebih cerah dari Wall Street pada Senin (29/11) yang bereaksi terhadap berita dari Presiden AS Joe Biden bahwa penguncian baru sebagai akibat dari varian baru tidak dapat dilakukan untuk saat ini.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang terangkat 0,52 persen pada Selasa pagi. Di Australia, indeks S&P/ASX200 melonjak 1,15 persen, sementara indeks Nikkei Jepang diperdagangkan 1,2 persen lebih tinggi di awal sesi.

Indeks Hang Seng Hong Kong berkinerja buruk dengan melemah 0,25 persen,sementara indeks saham-saham unggulan CSI 300 China menguat 0,13 persen.

Aktivitas di sektor jasa China tumbuh pada kecepatan yang sedikit lebih lambat pada November, data resmi menunjukkan pada Selasa, karena sektor tersebut terpukul dari tindakan penguncian baru ketika pihak berwenang berlomba untuk menahan wabah terbaru.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) non-manufaktur resmi turun menjadi 52,3 pada November dari 52,4 pada Oktober, menurut data dari Biro Statistik Nasional (NBS).

Kinerja yang lebih baik di seluruh pasar ekuitas Asia terjadi setelah aksi jual akibat virus akhir pekan lalu, ketika investor global khawatir varian tersebut dapat mendorong penguncian lebih lanjut yang dapat menghambat pemulihan ekonomi.

"Semua klien dan kolega saya adalah pembeli bersih pada Senin (29/11) dan hari ini," kata John Milroy, penasihat di Ord Minnett di Sydney.

"Tentu ada varian baru lainnya, tetapi kecuali ada penguncian yang diperbarui dan meluas, pemulihan berbentuk V masih utuh, terutama di AS. Perkiraan pendapatan masih utuh dan rumah tangga dipenuhi dengan uang tunai."

Meskipun pembukaan positif pada Selasa, penasihat mengatakan beberapa investor masih berhati-hati tentang dampak Omicron dapat mengganggu perdagangan, perjalanan dan kegiatan ekonomi.

"Ada begitu banyak yang tidak diketahui tentang Omicron dan pasar telah melompat pada bayangan," kata James Rosenberg, penasihat keuangan EL&C Baillieu yang berbasis di Sydney.

"Setelah pergerakan yang kuat dan dengan valuasi yang tinggi, pasar akan selalu rentan terhadap guncangan aneh pada berita yang dapat membawa risiko."

Keuntungan pada Selasa datang setelah indeks Dow Jones Industrial Average pada Senin (29/11) naik 236,6 poin atau 0,68 persen menjadi 35.135,94 poin, indeks S&P 500 naik 60,65 poin atau 1,32 persen menjadi 4.655,27 poin, dan Komposit Nasdaq menambahkan 291,18 poin atau 1,88 persen, menjadi 15.782,83 poin.

Di perdagangan Asia, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan berada di 1,5192 persen dibandingkan dengan penutupan AS 1,529 persen pada Senin (29/11).

Imbal hasil obligasi pemerintah dua tahun, yang naik karena ekspektasi pedagang terhadap suku bunga Fed yang lebih tinggi, menyentuh 0,502 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 0,51 persen.

Emas melemah sebagai akibat dari penguatan pasar lain dan turun 0,7 persen menjadi 1.783,10 dolar AS per ounce di sesi AS tetapi naik sedikit lebih tinggi di awal perdagangan Asia untuk menjadi netral.

Minyak mentah AS melonjak 1,43 persen menjadi 70,95 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent naik 1,1 persen menjadi 74,4 dolar AS per barel.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021