Denpasar (ANTARA) - Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra menyatakan DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) 2021 yang dilakukan pemerintah dan KONI perlu meniru pola pembinaan atlet Jepang/China yang selama ini mendominasi kejuaraan dalam event-event olahraga dunia.

"Kira perlu meniru Jepang dan China, ternyata prestasi itu diukir melalui pembinaan sejak usia dini dengan dukungan penuh dari pemerintah dan swasta, bahkan ada tunjangan hari tua untuk atlet," katanya dalam Webinar DBON 2021 yang diadakan SIWO PWI Pusat-Kemenpora (30 November-1 Desember 2021) yang dipantau secara daring, Selasa.

Saat mewakili Gubernur Bali Wayan Koster dalam pembukaan Webinar DBON 2021 yang dilakukan oleh Ketua PWI Pusat Atal S Depari secara luring di Denpasar itu, ia menjelaskan Pemprov Bali telah membentuk Tim Koordinasi Provinsi Bali yang bertugas melakukan perencanaan sarana dan kompetisi dari desa hingga provinsi, penyediaan APBD, dan membuat sentra pembinaan olahraga unggulan untuk talenta muda usia 12-18 tahun.

Baca juga: Semua pihak diharapkan dapat implementasikan DBON

"Pembinaan talenta muda bisa dilakukan melalui kompetisi lintas lembaga pendidikan, lintas daerah/desa, dan sebagainya, karena itu Tim Koordinasi Provinsi Bali itu akan melakukan pembinaan talenta muda untuk olahraga unggulan Bali, seperti silat, karate, dan sebagainya, tentu perlu dukungan semua pihak, termasuk teman-teman wartawan," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung soal potensi Bali menjadi tuan rumah PON. Menurut dia, Provinsi Bali siap menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pada mendatang, karena sarana akomodasi dan transportasi sangat memadai, serta berpengalaman menjadi penyelenggara event olahraga internasional.

"Kalau soal kesiapan, saya kira Bali sangat siap, karena sarana akomodasi dan transportasi sangat memadai, apalagi event olahraga internasional juga sudah beberapa kali digelar di sini," katanya dalam webinar (daring-luring) yang diikuti 92 peserta dengan 64 diantaranya wartawan itu.

Tahun 2021 ini saja, katanya, ada tiga kali event badminton internasional diadakan di Nusa Dua, Bali, kemudian ada juga turnamen sepak bola yang menghadirkan tim U-20 seperti Real Madrid (Spanyol) di Stadion Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Baca juga: PBSI gelar tiga turnamen kelas dunia di Bali setelah dua tahun vakum

"Artinya, Bali sangat siap dan aman. Kontingen Bali juga cukup berprestasi, diantaranya PON XX/2021 di Papua mampu menggeser posisi Jateng dengan menjadi peringkat 5 dari 34 provinsi. Juga, Peparnas XVI/2021 di Papua mampu menduduki posisi 11. Jadi, tinggal nanti Ketua KONI Bali menyampaikan kepada Bapak Gubernur saja," katanya.

Sementara itu, Ketua PWI Pusat Atal S Depari menyoroti pentingnya peran wartawan dalam mengevaluasi prestasi keolahragaan di daerah melalui penulisan yang mendalam dan sangat mengenal dekat dengan atlet, karena itu wartawan olahraga harus melakukan peliputan langsung di lapangan atau stadion.

"Tulisan wartawan sekarang kurang mendalam, karena menulis secara terburu-buru untuk mengejar klik atau viewer, apalagi ada WFH yang membuat wartawan kurang mengenal dekat dengan atlet, sehingga wartawan tidak bisa mengevaluasi prestasi dan pembinaan atlet yang ada. Kedepan, wartawan perlu meliput langsung, bukan hanya 'hasil' dari robot," katanya.

Rencananya, pembahasan DBON 2021 secara rinci akan dilakukan dalam sesi berikutnya yang menampilkan Menpora DR Zainudin Amali MSi, Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora H Mahfudin Nigara SE MM, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Drs Chandra Bhakti MSi, Stad, dan Wakil Ketua I DPRD Bali DR I Nyoman Sugawa Korry.

Baca juga: Wapres koordinasikan Desain Besar Olahraga Nasional dengan Menpora
Baca juga: Menpora optimistis DBON berjalan maksimal dengan sinergi pusat-daerah

Pewarta: Edy M Yakub
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021