Barisan tamu-tamu penting tiba-tiba berdiri dan memberikan apresiasi yang luar biasa itu ketika pengganti almarhum Macoppong`, penari pakkarena Maccida` menutup 12 adegan pementasan I La Galigo di halaman benteng "panyua".
Teriakan penonton saat sutradara Robert Wilson berdiri dari sela-sela barisan penonton VVIP menuju ke panggung utama diikuti gemuruh tepuk tangan penghargaan dari penonton dengan melambaikan tangan ke arah pria Amerika itu.
Demikian juga saat tokoh utama opera La Galigo yang memerankan sawerigading, batara guru dan pembaca naskah kuno lontara La Galigo juga mendapat "standing applause" dari ribuan penonton di tempat yang disulap menjadi panggung opera "outdoor" terbesar di kota ini.
Meskipun panitia pelaksana pertunjukan akbar itu sempat panik ketika memasuki scene (adegan) ke-11 menjelang akhir cerita tetesan air hujan perlahan-lahan jatuh di area penonton, yang sempat membuat sejumlah ajudan dan panitia menyiapkan payung di depan tamu-tamu penting yang hadir malam itu.
Kesuksesan pementasan "I La Galigo Berlabuh di Makassar" ternyata masih menjadi hari baik sutradara Robert Wilson dan kawan-kawan menjelang detik-detik penutupan cerita dengan naskah terpanjang di dunia itu.
Tampak seluruh pemain, seniman maupun pengarah gaya pertunjukkan akbar itu memberikan ucapan terima kasih kepada penonton di Makassar yang cukup memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap penampilan tokoh-tokoh dalam cerita itu.
Usai pertunjukkan yang ditutup makan malam bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Wali Kota Makassar Ilham Arif Sirajuddin beserta tokoh besar Sulsel, HM. Jusuf Kalla dan beberapa tamu-tamu penting lainnya terlihat sangat menikmati malam panjang di halaman Benteng Rotterdam Makassar.
Mantan Wapres Jusuf Kalla bersama sang istri sebelum meninggalkan acara menyempatkan waktu menyapa dan memberikan ucapan selamat atas kesuksesan produser I La Galigo, Restu Imansari Kusumaningrum yang telah membawa pulang karya-karya mereka ke daerah asalnya. (AAT*HK/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011