Empat gol yang tercipta pada pertandingan tersebut masing-masing melalui kaki Andi Oddang pada menit 29 dan Rahmat di menit ke 55 dan 60. Satu gol lainnya lahir akibat bunuh diri Erol Iba dimenit ke 36 babak pertama.
Selain berhasil mempecundangi Persebaya 1927, kemenangan yang diraih inipun membuat tim Juku Eja berhasil naik satu tingkat keposisi 10 dengan koleksi 19 poin dari 13 pertandingan yang telah dilakoni.
Tampil dihadapain ribuan pendukungnya, PSM langsung mengambil inisiatif untuk mengendalikan permainan. Keputusan itu cukup berhasil dengan lahirnya beberapa peluang yang hampir membuahkan hasil.
Serangan tim asuhan Wilhelmus Gerardus Rijsbergen yang tanpa lelah akhirnya berbuah petaka bagi tim Persebaya 1927. Penjaga gawang Persebaya Afrianto yang hendak mengamankan bola justru dinyatakan melakukan pelanggara terhadap striker muda PSM M Rahmat.
Andi Oddang yang dipercaya mengambil eksekusi akhirnya sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Gol inipun langsung disambut gembira ribuan suporter dan seluruh offisial tim Juku Eja.
Unggul 1-0 tidak membuat PSM menurunkan tempo permainan, hal itupun kembali berbuah manis setelah sukses menggandakan kedudukan menjadi 2-0 setelah gol bunuh diri Erol Iba dimenit 36. Skor inipun tetatp bertahan hingga wasit meniuap tanda berakhirnya babak pertama.
Memasuki babak kedua, tempo permainan tetap menjadi milik tim tuan rumah. Bahkan setelah pertandingan berjalan beberapa saat, tim Juku Eja kembali mencetak dua gol yang dipersembahkan M Rahmat dimenit 50 dan 55.
Kubu Persebaya yang tetap bermain terbuka sebenarnya juga memiliki peluang untuk memperkecil ketertinggalan, khususnya pada menit ke 74. Namun tendangan striker Persebaya itu masih bisa dimentahkan penjaga gawang PSM, Deny Marcel.
Kemenangan empat gol tanpa balas itupun akhirnya tetap bertahan hingga berakhirnya pertandingan .
Pelatih PSM, Wilhelmus Gerardus Rijsbergen, seusai laga mengatakan sangat senang dengan penampilan para pemainnya. Bahkan pelatih asal Belanda ini memberikan kredit poin tersendiri bagi pemain lokal yang mampu membuktikan kualitasnya.
Kita sangat bangga dengan pemain lokal yang mampu mempertahankan kemampuannya dalam dua pertandingan terakhir, jelas Wim.
Kubu Persebaya mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit asal Macedonia yang selalu mengambil keputusan merugikan bagi timnya. Salah satu keputusan yang paling disesalkan yakni lahirnya penalti bagi PSM.(*)
(T.KR-MH/F003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011