Jakarta (ANTARA) - Survei yang dilakukan oleh New Indonesia Research & Consulting menunjukkan partai NasDem berhasil masuk ke barisan tiga besar partai politik di Tanah Air dengan elektabilitas mencapai 9,3 persen.

"Sementara, Golkar yang biasanya menduduki posisi tiga besar merosot dengan elektabilitas hanya 4,9 persen," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Untuk posisi pertama dan kedua masih ditempati oleh PDIP dan Gerindra, ucap Andreas.

Menurut Andreas, melejitnya elektabilitas NasDem berkorelasi dengan kedekatan partai tersebut dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Basis pemilih Anies yang didominasi segmen islam makin mengerucut pilihan politiknya ke NasDem.

Sebagaimana diketahui, Nasdem cukup getol merekrut tokoh-tokoh dengan elektabilitas tinggi sebagai calon presiden yang belum memiliki kendaraan politik. Melalui konvensi calon presiden yang direncanakan pada 2022, NasDem memberikan panggung kepada Anies dan tokoh-tokoh lain, ujarnya.

"Sebagai partai politik nasionalis, NasDem memiliki keluwesan tinggi dan rentang spektrum ideologi yang sangat lebar untuk merangkul segmen pemilih islam," tutur Andreas.

Dengan mendukung Anies, NasDem berupaya untuk menambah basis pemilih dari kalangan islam. Menguatnya elektabilitas partai itu juga berpeluang menciptakan polarisasi dengan koalisi partai nasionalis lain yang dominan yakni PDIP dan Gerindra, ujarnya.

Baca juga: Survei Y-Publica: PDI Perjuangan masih kokoh di puncak

Baca juga: Survei: Pemilih muda lihat perubahan iklim belum jadi perhatian partai


Di satu sisi, meskipun tetap unggul, elektabilitas PDIP kini hanya 16,4 persen. Sementara, elektabilitas Gerindra 9,6 persen, tipis di atas NasDem dan berpeluang tersalip.

"Banyak pemilih islam yang semula mendukung Gerindra bergeser ke NasDem," jelas dia.

Lebih rinci, hasil survei New Indonesia Research & Consulting yakni PKB memperoleh elektabilitas sebesar 7,7 persen, Demokrat 7,3 persen, PSI 5,4 persen, Golkar 4,9 persen dan PKS 4,5 persen.

Selanjutnya, PPP dengan perolehan elektabilitas 2,2 persen, Partai Ummat 1,5 persen, PAN 1,1 persen dan Gelora 1,0 persen. Untuk papan bawah, Perindo hanya meraih 0,8 persen, Hanura 0,6 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,3 persen, Berkarya 0,2 persen dan Garuda 0,1 persen.

Selain itu, ia mengatakan munculnya partai politik baru masih belum cukup signifikan meraih dukungan dari masyarakat.

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 11 hingga 20 November 2021 terhadap 1.200 orang yang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021