Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa arus lalu lintas kendaraan termasuk menutup Jalan Merdeka Utara atau arah Stasiun Gambir menuju Istana Negara terkait aksi unjuk rasa warga Papua.

Aksi unjuk rasa ini digelar di Bundaran Patung Kuda, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu. Puluhan massa telah berkumpul sejak 10.00 WIB.

Baca juga: Massa buruh bubarkan diri setelah demo di depan Balaikota Jakarta

"Pagi ini situasional, liat perkembangan di lapangan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Sambodo menuturkan rekayasa lalu lintas secara situasional bergantung pada jumlah massa.

Ada pun puluhan massa dari Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRIWP) menggelar aksi perayaan 60 tahun deklarasi kemerdekaan Papua Barat setiap 1 Desember.

Berdasarkan pantauan , massa aksi terlihat membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan "Pepera 1969 tidak demokratis", "Free West Papua", "Referendum or Vanished", dan beberapa poster lainnya.

Baca juga: TNI-Polri apel pengamanan unjuk rasa pada dua lokasi di Jakarta

Dalam orasinya, FRIWP mengatakan, ada tiga tuntutan utama yang ditujukan kepada pemerintah pusat berbarengan momentum 1 Desember inii.
Pertama, mereka menuntut agar pemerintah dapat segera menarik aparat militer yang diterjunkan di bumi cendrawasih.

Kedua, massa aksi juga meminta agar pemerintah dapat mencabut perpanjangan Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus). Hal ini dikarenakan, massa aksi menilai, UU Otsus tidak pernah benar-benar mewakili harapan masyarakat Papua.

"Ketiga, berikan hak menentukan nasib sendiri bagi Bangsa West Papua," ujar salah satu orator.

Aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di lokasi demonstrasi dengan membuat barikade mengelilingi massa aksi.

Sejumlah kendaraan taktis, mobil pengurai massa dan mobil tahanan juga sudah disiagakan di lokasi aksi.

Baca juga: Polisi bantah tersangka demo Kemendikbud tidak didampingi pengacara

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021