"Istilahnya, kita jemput bola dalam memasarkan produk-produk UKM itu," kata Hasan.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM segera memfasilitasi sebanyak 2.000 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mempromosikan produknya melalui Internet. "UKM yang akan difasilitasi itu yang memiliki produk-produk unggulan berasal dari Indonesia," kata Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha (Deputi IV) Kementerian Koperasi dan UKM, Hasan Jauhari, kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Kementerian Koperasi dan UKM, menurut dia, saat ini tengah menjalin kerjasama dengan perusahaan Martech untuk menyiapkan program melalui Internet, agar produk-produk tersebut dapat ditawarkan ke pembeli dari seluruh dunia. "Kita menargetkan ada 500 buyers yang akan menerima penawaran produk-produk UKM tersebut," ujarnya. Mengenai besar anggarannya, Hasan mengatakan, telah disiapkan Rp3,7 miliar untuk dua tahun anggaran 2005/2006. Ia mengharapkan, pada Maret 2006 layanan tersebut sudah dapat dioperasikan. Produk yang ditawarkan, katanya, mencapai ratusan jenis, diantaranya kerajinan tangan, mebel, garmen, produk pertanian, makanan olahan dan rempah-rempah. Hasan menambahkan, produk yang ditawarkan tersebut nantinya tidak diakses secara terbuka, seperti di laman (situs Internet) pada umumnya. "Melalui program tersebut nantinya produk dan data produk dari UKM dimaksud akan langsung dikirimkan ke website pembeli, jadi tidak melalui akses secara terbuka," ujarnya. Hal itu, menurut Hasan, berdasarkan pertimbangan kalau menggunakan akses terbuka, maka pengguna Internet akan enggan dan membutuhkan waktu cukup lama untuk membukanya. "Istilahnya, kita jemput bola dalam memasarkan produk-produk UKM itu," kata Hasan. Pemasaran melalui jaringan Internet tersebut, ujarnya, juga untuk meningkatkan ekspor UKM yang pada 2006 diperkirakan naik 19,2 persen menjadi Rp130,36 triliun dibanding tahun 2005 senilai Rp109,363 triliun. Selain pasar tradisional, ekspor produk UKM menuju Jepang, Amerika Serikat (AS) dan Eropa, serta difokuskan pula ke Timur Tengah dan Afrika. "Di kedua kawasan itu, standar yang diterapkan tidak terlalu tinggi bagi produk kerajinan, sehingga sebagian besar UKM kita masih memiliki peluang besar," katanya. Produk unggulan yang laris di kawasan itu, menurut dia, diantaranya tekstil, sepatu dan sandal. Namun, ia mengingatkan, ancaman dari India yang telah memiliki industri yang kuat di tingkat domestik. "Strategi produksi massal dari China yang diterapkan India dapat mengurangi pasar UKM kita di luar negeri, makanya kita harus pro-aktif, agar tercipta pasar yang kuat bagi UKM lokal," demikian Hasan Jauhari. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006