Jakarta (ANTARA) - Produsen makanan ringan PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS) menawarkan sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya atau IPO seiring dengan semakin meningkatnya permintaan pasar.

Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 240,3 juta saham atau setara dengan 21,87 persen dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO. Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp360 per saham sehingga perseroan meraup dana Rp86,51 miliar.

"Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebagian besar akan kami gunakan untuk belanja modal perusahaan dengan rincian 53,69 persen untuk pembangunan pabrik baru, 38,29 persen untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi, dan sisanya sebesar 8,02 persen untuk keperluan modal kerja," kata CEO PT Jaya Swarasa Agung Tbk Alexander Anwar dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Direktur Investment Banking NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin mengatakan, perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 26 November 2021 dan melaksanakan penawaran umum pada 30 November hingga 2 Desember 2021 serta akan mencatatkan diri pada Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021.

Melihat antusiasme yang diperoleh pada masa penawaran awal atau bookbuilding lalu, ia yakin bahwa proses penawaran umum perdana saham perseroan akan diminati oleh para pelaku pasar.

Sementara itu, Market Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menambahkan, melihat industri makanan ringan saat ini, Tays Bakers memiliki prospek peningkatan pasar yang cukup besar, terutama untuk kategori produk biscuit dengan merek TRICKS Potato Crisps yang pasarnya masih terus berkembang.

"Jika didukung oleh investasi yang tepat bagi produk-produk lainnya, maka Tays Bakers berpeluang untuk tumbuh lebih besar lagi," ujar Dimas.

Menanggapi hal itu, Alexander Anwar menjelaskan bahwa Tays Bakers memiliki rencana untuk pembangunan pabrik dan penambahan kapasitas mesin yang memungkinkan perusahaan untuk berinovasi dengan produk baru di kategori makanan ringan yang sehat dan baik dikonsumsi bagi masyarakat, termasuk juga bagi kalangan dengan kebutuhan nutrisi khusus seperti vegetarian, gluten free, low sugar ataupun kalangan umum dengan health awareness yang tinggi.

"Kami melihat perkembangan pasar healthy snacks sangat pesat, baik di Indonesia maupun manca negara. Tentunya semua inovasi snack baru ini tetap harus memiliki citarasa yang enak sesuai motto kami ‘Tays Bakers - Tastes Better‘," ujar Alexander.

Didirikan pada 1998, Tays Bakers memulai usahanya dengan 1-line produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi. Kini, perusahaan telah memiliki empat kategori produk yaitu Biscuit & Crackers, Rolled Wafer, Extruded Puff Snack dan Confectionary dengan Berbagai merek dagang, termasuk Tricks, Tiles, Nitchi, dan Wasuka.

Produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.

Baca juga: Mulai masa penawaran umum, Widodo Makmur bidik dana Rp707,04 miliar

Baca juga: Distributor baut dan mur Mitra Angkasa berencana melantai di bursa

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021