Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian RI menetapkan tiga tersangka bom bunuh diri di masjid Mapolres Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4) lalu, yang melukai banyak anggota polisi termasuk Kapolres AKBP Herukoco.

"Tiga tersangka tersebut adalah pelaku bom bunuh diri Muhammad Syarif, Arif dan Basuki," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa.

Syarif, sang pelaku bom bunuh diri, tewas dan 30 orang terluka dalam aksi teror tersebut.

"Tersangka Arif dan Basuki diduga mengetahui perencanaan dan ikut membantu peledakan bom tersebut," kata Boy.

Basuki diperiksa setelah dalam penggeledahan rumah H Maina, mertua Basuki, di sentra batik Trusmi di Blok Bangbangan RT 13, Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Cirebon, aparat Densus 88 menemukan empat unit rangkaian bom, 40 buku jihad dan sembilan VCD dan foto-foto latihan ala militer.

Sedangkan Arif alias Dede, warga Jalan Suratno Kota Cirebon, yang ditangkap Minggu siang (24/1), diduga terkait jaringan teroris Muhammad Syarif.

Arif disebut-sebut sebagai orang yang mengantar Syarif ke Mapolresta Cirebon, beberapa saat sebelum peristiwa peledakan terjadi.

Saat penggeledahan polisi juga membawa ibu Arif, Siti Juariyah, beserta istri Arif dan kedua anaknya, di kediaman mereka. Saat dibawa petugas, istri Arif mengenakan cadar dan pakaian serba hitam.

Pelaku saat melakukan aksinya menggunakan lima lapis celana yang terdiri satu celana dalam, dua celana pendek dan dua celana panjang.

Bom ditaruh pelaku di sebelah kanan perut pelaku, maka saat meledak tersangka tewas dengan luka menganga di perutnya.

Sebelum kejadian, pelaku mengikat bomnya di dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan.

(S035/S006)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011