Jakarta (ANTARA) - Film “Oh! My Gran” (2020) pada Jumat (3/2) akan tayang secara luas di bioskop China, menjadi film Korea Selatan pertama yang dirilis di negara tersebut usai aksi pemboikotan dalam enam tahun terakhir.

Sebelumnya, Beijing menyatakan larangan impor film dan budaya Korea Selatan sebagai protes atas keputusan Seoul untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat pada 2016.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel menilai pemutaran kembali film Korea itu dapat dilihat sebagai sinyal positif bahwa kedua negara dapat melanjutkan diskusi tentang perluasan dan pertukaran budaya.

“Kami menilai (rilis film) sebagai kemajuan positif. Kami telah menyampaikan pendapat kami tentang konten budaya kepada pihak Tiongkok dalam berbagai kesempatan dan berharap dapat menghasilkan tindakan yang lebih positif,” kata pejabat itu kepada Yonhap, dikutip pada Kamis.

Baca juga: Hyun Bin akan main film baru tahun depan

Sumber tersebut juga menyebutkan Seoul telah berkomunikasi erat dengan Beijing untuk mempromosikan pertukaran di sektor budaya guna menciptakan lingkungan yang bersahabat dan menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik bilateral yang jatuh pada tahun depan.

Menurut laporan Variety, tujuh film Korea telah diundang secara eksklusif di Festival Film Internasional Beijing pada 2018, termasuk “Claire’s Camera” dan “The Day After”. Pada saat itu, para pengamat berharap hubungan antara kedua negara tersebut dapat segera mencair.

Terakhir kali, China menayangkan film Korea secara luas pada 2015 dengan film berjudul “Assassination” karya sutradara Choi Dong-hoon.

Data Alibaba menyebutkan “Assassination” menjadi film Korea paling laris di China, di samping “The Admiral: Roaring Currents” (2014), “The Thieves” (2013),“Sector 7” (2011), “Tidal Wave (Haeundae)” (2009). Film “Assassination” sendiri mengantongi pendapatan 6,73 juta dolar AS di China, menurut data Box Office Mojo.

Film “Oh! My Gran” disutradarai oleh Jeong Se-Gyo dan dibintangi aktris Na Moon-hee yang memerankan karakter seorang nenek. Dalam film ini, suatu hari cucu Moon-hee menjadi korban tabrak lari. Ia menjadi satu-satunya saksi mata, namun polisi mengalami kesulitan menggali kasus ini karena Moon-hee menderita penyakit Alzheimer.

Baca juga: Kalahkan "Encanto", film "Spiritwalker" rajai box office Korea Selatan

Baca juga: "Escape from Mogadishu" menangkan film terbaik di Blue Dragon Awards

Baca juga: Choi Woo-shik bakal kembali bermain peran di layar lebar

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021