Jakarta (ANTARA) - Asian Youth Para Games (AYPG) keempat di Bahrain siap digelar dengan upacara pembukaan dan akan dihelat pada 2 hingga 6 Desember dengan melibatkan 750 atlet disabilitas di bawah 23 tahun dari 30 negara.

Selama lima hari ke depan, mereka akan berkompetisi di sembilan cabang olahraga, yaitu para atletik, para bulu tangkis, boccia, goalball, para powerlifting, para renang, para tenis meja, para taekwondo dan kursi roda bola basket.

Persiapan akhir untuk AYPG sedang berlangsung menjelang upacara pembukaan yang akan digelar pada Kamis malam di Sirkuit Internasional Bahrain, yang juga tempat penyelenggaraan Formula 1 Grand Prix.

Baca juga: Dua atlet para-tenis meja jadi andalan Indonesia pada AYPG 2021 

Iran dan Thailand telah tiba dengan delegasi terbesar yang pernah ada, dengan lebih dari 100 atlet dan berharap untuk menduduki puncak klasemen medali.

"Jelas kami mengincar untuk menjadi yang teratas dalam tabel medali," kata Presiden NPC Iran Mahmoud Khosravi Vafa dikutip dari laman resmi Paralimpiade, Kamis.

"AYPG akan menjadi batu loncatan bagi para atlet muda yang membidik karier Paralimpiade yang cerah. Kami ingin para atlet kami bersenang-senang, berteman dan membiasakan diri dengan suasana," tambahnya. 

Sementara itu, Thailand yang dipimpin oleh peraih medali emas para atletik Paralimpiade Tokyo 2020 Athiwat Paeng-Nuea berharap mendapat pengalaman hebat dari AYPG, sekaligus ia ingin mempersiapkan diri untuk Paralimpiade berikutnya.

NPC terbaru Bhutan dan Maladewa juga berada di Bahrain dengan delegasi terkecil, masing-masing satu pemain, keduanya perempuan, sementara delegasi kecil dari Bangladesh datang untuk mengamati Olimpiade.

Baca juga: Sejumlah atlet para-atletik yang tampil di AYPG 2021 lolos klasifikasi 

Pada AYPG sebelumnya, Jepang menduduki puncak tabel medali, sementara Iran dan China masing-masing di tempat kedua dan ketiga.

"Olahraga ini merupakan event luar negeri pertama bagi para atlet sejak pandemi COVID, dan kami berharap para atlet kami keluar dengan hasil terbaik," ujar Chef de Mission Jepang Yusuke Hatsuse yang memimpin tim yang terdiri dari 39 atlet.

Dalam konferensi pers resmi, Presiden Komite Paralimpiade Asia Majid Rashed mengatakan ajang tersebut diharapkan dapat memberikan lebih banyak kesempatan bagi para atlet Paralimpiade muda untuk berkompetisi.

"Ajang ini memainkan peran penting dalam strategi kami untuk menumbuhkan gerakan Paralimpiade di Asia. Hal ini diperlukan karena meskipun lebih banyak atlet dari Asia yang berlaga di Paralimpiade Tokyo, Asia masih kurang terwakili dengan hanya 24 persen atlet di Tokyo dari wilayah kami, sedangkan Asia menyumbang 60 persen dari populasi dunia," tutur Rashed.

Sebelum kompetisi dimulai, sekitar 500 atlet telah melewati klasifikasi.

Pada hari pembukaan, tiga cabang olahraga, yakni boccia, bola gawang dan bola basket kursi roda, digelar di Isa Sports Stadium. 

Baca juga: Atlet debutan para-badminton Indonesia di AYPG 2021 lolos klasifikasi 
Baca juga: NPC Indonesia berharap atlet muda timba pengalaman pada AYPG Bahrain 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021