Denpasar (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mendukung peluncuran awal aplikasi interaksi sosial "Borneopedia" untuk lebih mengenalkan kepada publik luas tentang potensi Kalimantan yang diselenggarakan di Kuta, Bali.

"Saya mendukung peluncuran aplikasi 'Borneopedia' di Bali. Karena 'Pulau Dewata' adalah sebagai pintu gerbangnya pariwisata dunia untuk Indonesia, sehingga dampaknya juga akan sampai ke Kalimantan," katanya Dohong pada acara pelucuran aplikasi tersebut di Kuta, Kamis.

Alue Dohong yang juga tokoh masyarakat Kalimantan ini, mengatakan "Borneopedia" adalah aplikasi yang menekankan pada percakapan khusus membahas tentang Kalimantan. Semua penduduk asli Kalimantan atau yang lahir, besar, dan tinggal di Kalimantan atau mempunyai ketertarikan terhadap Kalimantan, dapat memanfaatkan aplikasi ini secara optimal.

"Termasuk juga masyarakat seluruh Indonesia bisa berpartisipasi dalam aplikasi baru ini. Karena aplikasi ini menekankan dari semua aspek dan potensi yang dimiliki Kalimantan. Makanya 'Borneopedia' untuk Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan dengan dibukanya pintu Bali, maka taksu (muruah) Bali diharapkan juga menular ke Kalimantan. Terlebih ibu kota negara RI rencananya berpindah dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga bisa menjadi kota dunia.

Ia mengatakan Kalimantan bukanlah semata-mata mempunya lima provinsi, namun juga mempunyai kedekatan dengan Brunai Darussalam dan Malaysia, karena berada dalam satu pulau. Bahkan, suku asli setempat yakni Dayak, mempunyai ikatan kultural dengan Dayak di Serawak dan Sabah.

"’Kalimantan tak hanya punya alam dan budaya, tapi juga potensi ekonomi yang cerah," kata Dohang.

CEO "Borneopedia" Pepih Nugraha mengatakan aplikasi sosial "Borneopedia" pintu masuk baru ke NKRI. Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo yang membangun Indonesia dari pinggiran.

"Sehingga dalam perjalanannya ke depan, 'Borneopedia' adalah aplikasi hasil karya anak bangsa Indonesia dari Borneo untuk Indonesia," ujarnya.

Ia menjelaskan setiap pengguna "Borneopedia" dapat menuliskan apa saja khususnya terkait dengan Kalimantan dan Indonesia, baik informasi maupun opini tulisan dengan foto atau gambar di Neoblog.

Setiap tulisan akan dilihat oleh pengguna lain "Borneopedia", khususnya antar-anggota yang sudah saling mengikuti, dimungkinkan saling tersambung secara positif dalam menjalin persaudaraan dan pertemanan untuk masa depan Indonesia.

Baca juga: Ratusan artefak Dayak dipamerkan di Swiss

Dalam aplikasi ini, kata Pepih, juga ada Q/A (Question/Answer), yakni fitur tanya jawab tentang Kalimantan dan Indonesia. Pengguna aplikasi "Borneopedia’" yang membutuhkan informasi terkait Kalimantan khususnya dan Indonesia pada umumnya, dapat menanyakan hal tersebut di fitur tersebut.

Ia mengatakan aplikasi "Borneopedia" menyediakan para ahli, tokoh publik, dan pakar lainnya yang siap menjawab pertanyaan apa pun tentang Kalimantan dan Indonesia.

Pepih mengatakan "Borneopedia" juga memberikan kesempatan kepada setiap pengguna untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna lainnya.

Ia menyebut dari pengguna dan untuk pengguna, termasuk "NeoData Borneopedia" menyediakan informasi lengkap tentang profil atau figur tokoh, organisasi, lembaga, perusahaan, perguruan tinggi, dan bahkan tempat-tempat (kota/kabupaten, pulau dan lainnya) di Kalimantan.

"Kami sajikan dengan khas yang hanya akan ditemukan di 'Borneopedia' dan media afiliasinya. Jika anda membutuhkan informasi lengkap tentang figur dan atau profil tentang Kalimantan, 'Borneopedia' menyediakan semuanya. Tidak tertutup kemungkinan data yang muncul nanti bersifat nasional, sesuai dengan perkembangan," ucapnya.

Tuan rumah Bali, Nyoman Gede Sweta, menyambut baik peluncuran "Borneopedia" di "Pulau Dewata" sehingga akan memberikan dampak bagi perkembangan Kalimantan ke depan.

Nyoman Sweta mengucapkan terima kasih karena Bali memperoleh manfaat dari kegiatan ini, yakni menggeliatkan pariwisata dan mendukung pemerintah pusat untuk mengadakan kegiatan di "Pulau Dewata".

Dalam peluncuran awal "Borneopedia" dihadiri Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, serta undangan lainnya.

Baca juga: Petugas konservasi selamatkan bayi orangutan di Ketapang
Baca juga: Suku Dayak Iban di batas negeri gelar ritual adat terkait COVID - 19


 

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021